Solopos.com, SRAGEN -- Angin puting beliung melanda sejumlah desa di dua kecamatan yakni Tanon dan Sumberlawang, Sragen, Sabtu (11/4/2020) sore.
Arus lalu lintas di jalan Gemolong-Pungkruk juga sempat terganggu karena tumbangnya sejumlah pohon.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, hujan deras disertai angin kencang itu mulai melanda Tanon dan Sumberlawang sejak pukul 13.30 WIB. Tiupan angin kencang itu mengakibatkan tiga pohon tumbang di ruas jalan Gabugan-Brumbung.
61 Warga Wonogiri Peserta Ijtima Gowa Tersebar di 15 Kecamatan, Manyaran & Pracimantoro Terbanyak
61 Warga Wonogiri Peserta Ijtima Gowa Tersebar di 15 Kecamatan, Manyaran & Pracimantoro Terbanyak
Satu pohon tumbang akibat puting beliung itu di ruas jalan Gabugan-Sidoharjo, Sragen. Tumbangnya pohon itu juga menimpa kabel jaringan listrik PLN hingga membuat tiangnya ikut roboh.
Beberapa kabel jaringan listrik PLN juga putus akibat tertimpa pohon tumbang. Akibat tumbangnya pohon itu, akses jalan menjadi terganggu.
Sukarelawan dari berbagai lembaga seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR Poldes, SAR MTA, PMI dan lain-lain segera mengevakuasi pohon tumbang.
Puting beliung juga mengakibatkan satu rumah rusak tertimpa pohon tumbang di Dukuh Alaskobong, RT 20, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen.
Bukan Anak Krakatau, BMKG Juga Bingung Sumber Dentuman Jabodetabek
Rumah milik Suparno, 65, itu mengalami rusak berat pada bagian atap. Sementara satu kandang ayam di Desa Cepoko, Sumberlawang, ambruk diterjang puting beliung.
Tri Joko, pemilik kandang itu, terpaksa memanen lebih dini ternak ayamnya. “Pemilik kandang ayam mengalami kerugian sekitar Rp210 juta,” jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Sugeng Priyono, kepada Solopos.com, Sabtu malam.
RS Kasih Ibu Solo Konfirmasi Rawat 5 Pasien Positif Corona
Proses evakuasi sempat terkendala akses jalan yang terhalang banyaknya pohon tumbang akibat puting beliung di Sragen. Saat proses evakuasi berlangsung, hujan masih turun dengan intensitas sedang.
Banyaknya kabel listrik yang tertimpa pohon juga menghambat proses evakuasi.
Akui Istrinya Juga Perawat, Ketua RT di Ungaran Menyesal Warganya Tolak Pemakaman Perawat Covid-19
“Secara umum, proses evakuasi dan assessment berjalan lancar. Kami mengimbau masyarakat memangkas ranting pohon yang membahayakan atau berpotensi tumbang,” papar Sugeng.