Solopos.com, SUKOHARJO — Dua keluarga terdiri dari enam orang anggota yang tinggal di Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjadi korban meninggal akibat kecelakaan maut di Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) dimakamkan satu liang lahat.
Keenam orang tersebut dimakamkan bersamaan dalam satu liang lahat besar yang disiapkan masyarakat setempat di TPU Gedong, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo pada Senin (7/2/2022) pagi.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, enam korban kecelakaan bus wisata di Imogiri yang berasal dari dua keluarga itu, yakni Sugiyo Loso Diharjo, Paryono Kasinem, Parjiyem, dan Arditya Revan Pratama. Mereka tecatat warga Dusun Kedungrejo.
Baca Juga : Belasan Korban Meninggal Laka Bantul Ditampung di RSUD Sukoharjo
Sementara itu, dua orang lainnya yang juga satu keluarga Sri Wahyudi dan Afiana. Mereka warga Dusun Kedung Gandu.
Berdasarkan kesepakatan anggota keluarga dan masyarakat setempat, keenam orang korban kecelakaan maut di Imogiri itu dikebumikan di dalam satu liang lahat. Sementara itu, dua korban lainnya, Sumarno dan Iswanti dimakamkan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Sebelum dimakamkan, keenam jenazah tersebut disalatkan di masjid setempat, Al Hidayah Mranggen, Senin pukul 09.00 WIB. Setelah disalatkan, keenam peti jenazah dibawa ke permakaman.
Baca Juga : 5 Korban Laka Bantul Dimakamkan 1 Liang Lahat di Mranggen Sukoharjo
Selain enam peti jenazah, warga juga memakamkan selembar kain kafan. Berdasarkan kesaksian warga, Suraji, kain kafan yang ikut dimakamkan itu berisi organ tubuh salah satu korban kecelakaan. Namun, Suraji tidak bisa memastikan milik siapa.
“Itu isinya organ dalam. Tapi saya tidak tahu itu milik siapa. Untuk yang dimakamkan di sini ada keluarganya Pak Yudi dan anaknya sama keluarga Sugiyo yang berisi anak dan cucu serta istrinya,” beber dia.
Berdasarkan keterangan warga setempat, makam yang dipersiapkan seluas 2 meter x 5 meter. Liang lahat itu disiapkan warga sejak pukul 07.00 WIB menggunakan alat berat. Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses pemakaman.