SOLOPOS.COM - Marcom Manager Solopos Media Group Damar Sri Prakoso (kiri) bersama dua mahasiswa UIN R.M Said yang akan mendaki gunung Kazbek Georgia yaitu Arta Dian Pratama (tengah) dan Danang Prakoso (kanan), seusai berbincang dengan Solopos.com di Griya Solopos, Rabu (15/5/2024) siang. (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SUKOHARJO-Dua mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Specta Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta akan melakukan ekspedisi internasional dengan mendaki ke Gunung Kazbek di Georgia. Keduanya mengklaim, ini bukan saja menjadi pengalaman perdana mereka, melainkan mencatatkan pengalaman baru.

Ini merupakan kali pertama mahasiswa Indonesia mendaki Gunung Kazbek. Mereka adalah Arta Dian Pratama atau So’on (sapaan di organisasi) dan Danang Prakoso atau Cedal yang sama-sama berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Agenda tersebut merupakan bagian dari kegiatan Specta International Expedition (SIIE)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dengan ketinggian 5.054 MDPL, Gunung Kazbek merupakan gunung dengan puncak tertinggi di Georgia timur dan puncaknya diselimuti hamparan salju. Nantinya, di situlah Arta dan Danang akan mengibarkan bendera merah putih. Keduanya akan terbang dari Indonesia pada 2 Agustus 2024 dan membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk kembali lagi ke Indonesia.

“Rencananya tepat 17 Agustus 2024 kami  kibarkan di puncak,” kata Arta saat berbincang dengan Solopos.com di Griya Solopos, Rabu (15/5/2024) siang.

Selain menaklukkan puncak Gunung Kazbek, dua Mapala UIN Raden Mas Said itu sebagai mahasiswa juga akan melakukan kajian terhadap komunitas Islam di Georgia. Penelitian ini menarik sebab mayoritas penduduk Georgia beragama Kristen Ortodoks Timur.

Lebih lanjut, Arta ingin hasil ekspedisi ke Georgia ini selain menjadi pengalaman perdana juga bisa menghasilkan pengetahuan serta tulisan ilmiah.

“Soal itu [penelitian] kami ingin tahu bagaimana komunitas Islam di sana,” lanjutnya.

Tak hanya lulus seleksi fisik, keduanya juga sudah lulus seleksi pengetahuan pendakian dan nantinya akan didampingi oleh instruktur profesional gunung es. Mereka juga telah diberi bekal materi gunung es dan bahasa Inggris.

Agar bisa menaklukkan medan yang berbeda dengan kebanyakan gunung di Indonesia, keduanya harus berlatih ekstra. Termasuk latihan menyesuaikan diri dengan suhu dingin.

“Kami latihan berendam air es supaya tidak kaget ya dengan suhu dan medan di sana. Bahasa Inggris juga dan tentu didampingi guide,” kata Danang.

Danang mengatakan ada sekitar 20-an mahasiswa yang ikut dalam seleksi ekspedisi internasional SIIE. Mereka tentu tertarik dengan kegiatan ini sebab akan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru. Misalnya pada kegiatan SIIE 2023, dua mahasiswa pencinta alam UIN Raden Mas Said sukses mendaki gunung tertinggi di Turki yaitu Gunung Ararat.

Kata Danang, puncak Ararat memang lebih tinggi dibanding puncak Kazbek. Namun dari sisi medan, Gunung Kazbek jauh lebih menantang.  Sebab mereka harus berhadapan dengan medan salju.

“Apalagi selalu ada yang baru, gunung yang kami daki beda dengan sebelumnya,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya