SOLOPOS.COM - RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. (Solopos/M. Aris Munandar)
Solopos.com, WONOGIRI - Terdapat dua tambahan pasien Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, Senin (6/7/2020). Salah satu pasien Covid-19 tersebut adalah seorang ustaz pondok pesantren.
Penambahan kedua kasus baru tersebut diungkapkan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin.
Salah satu pasien Covid-19 Wonogiri itu adalah seorang ustaz di salah satu pondok pesantren di Jatisrono. Dia adalah laki-laki berinisial Z dengan usia 50 tahun.
Durasi Kunjungan di Grojogan Sewu Tawangmangu Hanya Dibatasi Saat Overload
Durasi Kunjungan di Grojogan Sewu Tawangmangu Hanya Dibatasi Saat Overload
Satu pekan sebelum dinyatakan positif pada Minggu (5/7/2020), pasien melakukan perjalanan ke Kabupaten Demak. "Beliau ini kan tokoh agama, jadi sering beraktivitas ke luar daerah," ujar Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek ini.
Saat ini, Z menjalani isolasi atau perawatan di RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Hal itu karena pasien mengalami gejala klinis Covid-19.
171 Terjangkiti Covid-19 di Klaster Perusahaan Semarang, Sudah Pernah Diperingatkan
Pada 25 Juni 2020, W melakukan rapid tes di Surabaya dan hasilnya menunjukkan reaktif. Pasien dianjurkan untuk pulang kampung. Pada 3 Juli 2020 dia menjalani tes swab di Puskesmas setempat dan hasilnya positif Covid-19.
Saat ini pasien menjalani isolasi mandiri di rumah. Hal itu merupakan kesepakatan antara gugus tugas dan keluarga pasien. "Karena masih muda, kondisi pasien bagus," kata Bupati.
Saat ini gugus tugas tengah melakukan tracing terkait orang-orang yang kontak erat dengan pasien. Terlebih di tempat pasien Z, karena yang bersangkutan merupakan pengurus pondok pesantren.
Dengan bertambahnya dua pasien positif tersebut, total ada 20 kasus positif Covid-19 di Wonogiri. Dengan perincian, empat orang sedang dirawat, tiga orang meninggal dunia dan 13 orang dinyatakan sembuh.
Jumlah PDP sebanyak 71 orang, empat orang diwarat, enam orang meninggal, 61 orang dinyatakan sembuh. Sementara itu jumlah ODP sebanyak 895 orang, 33 orang masih proses pemantauan, sisanya selesai pemantauan.