SOLOPOS.COM - Deretan kios lantai III Pasar Gedhe Klaten masih tutup, Senin (28/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Lebih dari dua pekan aktivitas perdagangan di Pasar Gedhe Klaten kembali menggeliat setelah para pedagang menempati gedung pasar yang baru rampung direhabilitasi itu. Namun, belum semua pedagang berjualan di pasar tersebut.

Seperti terlihat di lantai III pasar tersebut, mayoritas kios masih tutup. Baru segelintir pedagang yang berjualan. Kondisi sedikit berbeda terlihat di lantai II. Lebih banyak pedagang yang membuka kios mereka meski baru sedikit pembeli yang datang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sementara hiruk pikuk aktivitas perdagangan lebih ramai di lantai I serta deretan kios di antara dua blok pasar. Pedagang yang berjualan lebih banyak dibandingkan di kedua lantai di atasnya termasuk pembeli yang hilir mudik berdatangan.

Salah satu pedagang pakaian di kios lantai III Pasar Gedhe Klaten, Wiwik, mengatakan sudah sejak Kamis (10/8/2023) lalu berjualan. Dia membenarkan banyak kios di lantai III yang hingga kini belum buka.

Wiwik menjelaskan hingga saat ini kondisi lantai III relatif sepi pembeli sejak awal berjualan. “Harus sabar dan telaten. Harapannya bisa dibuat semacam acara hiburan yang mengundang banyak orang berdatangan ke lantai III,” kata Wiwik saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Senin (28/8/2023) siang.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, menjelaskan seluruh kios dan los di Pasar Gedhe Klaten sudah ada yang menempati. Seluruh pedagang sudah menyelesaikan administrasi sesuai ketentuan Peraturan Daerah (Perda).

Namun, dia membenarkan masih ada pedagang yang hingga kini belum aktif berjualan di kios mereka. Rata-rata karena mereka memiliki kios lain di luar pasar tersebut yang disewa untuk jualan sementara saat pasar dalam proses rehabilitasi dan kontraknya belum selesai.

“Tetapi [para pedagang pemilik kios] sudah mengambil hak dan memenuhi kewajibannya serta mengambil kunci kios,” kata Anang.

Menghabiskan Masa Sewa Kios Darurat

Dimungkinkan, lanjut Anang, para pedagang kios itu masih menghabiskan masa sewa kios darurat dan belum sempat berjualan atau memindahkan barang dagang ke Pasar Gedhe Klaten. Atas kondisi itu, Anang mengimbau agar pedagang bisa segera membuka kios mereka untuk berjualan.

Anang mengatakan sekitar 20 persen hingga 30 persen dari total kios di Pasar Gedhe Klaten masih tutup. Sementara mayoritas pedagang sudah mulai berjualan. Soal aktivitas jual-beli, Anang menjelaskan sirkulasi perdagangan di pasar tersebut sudah ramai.

“Prinsipnya sirkulasi dan dinamika ekonomi di sana luar biasa. Pasar tetap ramai apalagi kalau pagi padat sampai belakang,” kata Anang.

Soal peresmian, Anang menjelaskan hingga kini belum ada informasi resmi kapan pasar tersebut bakal diresmikan. Pemkab masih menunggu informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Meski belum ada kepastian, persiapan-persiapan terus dilakukan Pemkab Klaten. Dari hasil evaluasi pekan lalu, pasar tersebut segera dilengkapi dengan papan petunjuk. Selain itu, parkir kembali dilakukan penataan.

Hal itu terutama untuk memaksimalkan parkir sepeda motor di lantai III Gedung B. Soal pengelolaan sampah, Anang mengatakan pengelolaan dikerjasamakan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Sebagai informasi, para pedagang Pasar Gedhe Klaten mulai aktif berjualan di bangunan baru pasar tersebut pada Kamis (10/8/2023) lalu. Sebelumnya, bangunan pasar di Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah itu direhabilitasi pemerintah pusat dan pedagang untuk sementara berjualan di pasar darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya