SOLOPOS.COM - Kampus UIN Surakarta di Kartasura, Sukoharjo. (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dua orang yang diduga melakukan penganiayaan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Kartasura, Sukoharjo, jadi bahan omongan di media sosial  (medsos). Hal itu diawali kali pertama oleh akun Twitter @Andarumm.

“Karena pelaku tidak kooperatif dan dari kemarin juga sudah beredar luas, ini saya juga ikutan spill,” tulisnya pada pukul 10.41 WIB, Sabtu (27/8/2022). Unggahan tersebut disertai foto terduga pelaku serta identitasnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebagai informasi, mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi korban penganiayaan oleh sesama mahasiswa di kampus tersebut. Korban berinisial AFS alias Pentet merupakan mahasiswa semester akhir jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI).

Seusai kejadian korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) UNS di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, lantaran mengalami luka lebam di tubuh. Pengguna akun @Andarumm juga menuliskan jika ada yang mengetahui identitas lengkap terduga pelaku lainnya diminta menghubunginya lewat pesan langsung di Twitter.

Setelah itu pada pukul 14.24 WIB akun tersebut menuliskan “Info terkini.. Pelaku atas nama Zulvan Arif [terduga pelaku kedua] sudah menyerahkan diri ke pihak berwenang,” dengan mengutip twit akun lain, @JFFcrew1923.

Baca Juga: Begini Komentar Mahasiswa Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan di UIN Surakarta

Setelah muncul postingan tersebut, tepat pada pukul 20.54 WIB, akun tersebut kembali menuliskan terduga pelaku pertama penganiayaan sudah berada di Polsek Kartasura, Sabtu.

“Kabar baik! Pelaku penganiayaan atas nama Salman Al F***** sudah berada di Polsek [Kartasura]. Semoga membuahkan hasil yang maksimal. Kawal sampai tuntas!” ujar pengguna akun Twitter tersebut.

Seperti diketahui, sebelumnya pengguna akun tersebut membeberkan kronologi dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan mahasiswa UIN Raden Mas Surakarta. “Tindakan premanisme/pengeroyokan kembali terjadi di lingkungan kampus UIN SURAKARTA,” tulis akun tersebut di awal ulasan pada Kamis (25/8/2022).

Baca Juga: Wakil Rektor UIN Surakarta Bantah Dugaan Penganiayaan Terkait Kegiatan Kampus

Menolak Penindasan

Dalam ulasan tersebut, pengguna akun itu menegaskan menolak berbagai jenis tindak penindasan. Dia membeberkan tulisan tersebut dilatarbelakangi kejadian yang dialami salah satu kawannya yang juga mahasiswa UIN Surakarta.

Sang kawan tersebut mengalami tindak kekerasan di lingkungan kampus. Korban juga diceritakan tergabung dalam firm JFF (Just for Friend) dan paseduluran Guyub Rukun B6 (Suporter Persis Solo).

Sementara itu perkara dugaan penganiayaan di UIN Surakarta tersebut juga menjadi perhatian warganet lain. Termasuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga turut merespons cuitan mengenai kejadian itu.

Baca Juga: Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Dugaan Penganiayaan di UIN Surakarta

“Namanya UIN Surakarta tapi itu sebenarnya ada di Sukoharjo,” cuitannya lewat akun @gibran_tweet membalas cuitan salah satu akun yang menanyakan pergerakan Gibran mengenai kasus tersebut.

Sementara itu Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membenarkan informasi di Twitter mengenai perkembangan kasus penganiayaan di UIN tersebut. “Ya sudah berhasil ditangkap Polsek Kartasura,” jelas Kapolres saat dihubungi Solopos.com melalui Whatsapp, Minggu (28/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya