Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)--Dua pelaku penganiayaan terhadap Ketua Yayasan Perlindungan dan Pelatihan Kerja (YPPK) dr Soeharso, Sukiyat, dibekuk aparat Poltabes Solo. Dua orang itu adalah operator SPBU Manahan.
Mereka adalah Sugeng Priyanto alias Ambon, 54, warga Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo dan Sunarto, 56, penduduk Karangayun, Grobogan. Sebelumnya, pelaku lainnya Dalno, 52, petugas kebersihan SPBU itu langsung ditangkap seusai kejadian.
Tiga orang itu diduga melakukan pengeroyokan terhadap Sukiyat saat hendak melakukan penutupan SPBU Manahan, Sabtu (6/2). Informasi yang dihimpun Espos di Mapoltabes Solo, Senin (8/2), menyebutkan, dua tersangka itu ditangkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap Dalno.
Dari keterangan Dalno, muncul nama Sugeng dan Sunarto yang keduanya merupakan pegawai SPBU itu. Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap dua orang itu di SPBU Manahan. Mereka tidaka dapat berkutik setelah polisi mendatangi mereka.
Tiga tersangka itu kini mendekam di tahanan Mapoltabes Solo dan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. “Kasusnya masih dalam proses,” ungkap Kasatreskrim Kompol Susilo Utomo mewakili Kapoltabes Solo Kombes Pol Joko Irwanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana penutupan SPBU Manahan oleh Yayasan Perlindungan dan Pelatihan Kerja Dr Soeharso, Sabtu (6/2) diwarnai dengan adanya insiden pengeroyokan.
Korban pengeroyokan adalah Ketua Yayasan Perlindungan dan Pelatihan Kerja Dr Soeharso, Sukiyat. Pelaku penganiayaan diduga dilakukan oleh tiga orang pegawai SPBU itu. Seorang pelaku yang diduga ikut menganiaya, Dalno, 52, petugas kebersihan SPBU itu juga langsung diamankan ke Poltabes Solo. Yayasan itu mengklaim tanah SPBU itu adalah milik mereka dan Sabtu kemarin rencananya SPBU itu hendak ditutup.
dni