Soloraya
Minggu, 25 Juni 2023 - 14:38 WIB

2 Pelaku Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Kalijambe Sragen Tertangkap

Tri Rahayu  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Identifikasi Polres Sragen bersama aparat Polsek Kalijambe melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jenazah perempuan di Dukuh Kalioso, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Kamis (22/6/2023) siang. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Aparat Polres Sragen bergerak cepat untuk mengungkap misteri temuan mayat perempuan di Dukuh Kalioso RT 003, Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, Kamis (22/6/2023).

Polisi hanya butuh waktu tiga hari bisa mengungkap misteri pelaku dugaan pembunuhan terhadap perempuan asal Dukuh Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar itu.

Advertisement

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama saat dihubungi Solopos.com, Minggu (25/6/2023), mengungkapkan aparat Polres Sragen bergerak cepat dan bekerja keras mengungkap kasus dugaan pembunuhan perempuan yang diketahui bernama Yuspita Sari Anggit Pratama, 22.

Dia menyampaikan sekecil apa pun informasi langsung dikejar. Hasil sementara dari autopsi, kata Kapolres, menjadi data awal untuk mengungkapk kasus tersebut sembari menunggu hasil autopsi lengkapnya.

Advertisement

Dia menyampaikan sekecil apa pun informasi langsung dikejar. Hasil sementara dari autopsi, kata Kapolres, menjadi data awal untuk mengungkapk kasus tersebut sembari menunggu hasil autopsi lengkapnya.

“Sudah tertangkap dua orang. Ternyata lokasi di Kalijambe [kebun pisang] itu menjadi lokasi pembuangannya. Indikasi lokasi kejadiannya ada di wilayah Boyolali. Untuk lebih jelasnya akan disampaikan dalam rilis di Mapolres Sragen, Senin besok [26/6/2023],” kata Kapolres.

Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono juga membenarkan bahwa dua pelaku terkait temuan jenazah di Kalijambe, Sragen, sudah ditangkap. Wikan enggan menjelaskan lebih lanjut tentang kronologinya. Dia menyampaikan segera menyampaikan kepada wartawan pada Senin besok.

Advertisement

Dia menerangkan luka memar itu belum bisa dipastikan disebabkan karena jeratan atau karena dicekik. Dia mengaku masih mendalami penyebab luka memar pada leher korban. Pendalaman yang dilakukan Wikan juga berkaitan dengan hasil visum luar, seperti keluarnya darah pada hidung dan mulut.

“Kami baru memastikan penyebab kematian korban dulu. Kami juga masih mendalami tentang adanya indikasi kesengajaan dari pihak lain,” ujarnya.

Wikan mengaku banyak menemukan kejanggalan dalam penemuan mayat di kebun pisang yang terletak di Kalioso, Kalijambe itu. Dia mengatakan kejanggalaan itu ditemukan dari lokasi kejadian dan kondisi fisik jenazah. Dia belum berani menyimpulkan adanya pihak lain yang mengarah pada dugaan pembunuhan.

Advertisement

Dia menyatakan untuk identitas korban sudah benar dan sudah diakui oleh pihak keluarga. Dia mengatakan dari pengakuan keluarga, sebelum kejadian korban memang pamit dari rumah untuk fotokopi berkas bersama temannya dengan mengendarai motor Honda Beat warna hitam, kemungkinan Rabu (21/6/2023) karena jenazah ditemukan pada Kamis pagi.

“Sejak pamit itu korban tidak kembali. Kami meminta keterangan teman korban, bahwa saat bersamanya ada yang menghubungi. Teman korban itu ditinggalkan sehingga korban pergi sendiri. Korban ini diketahui karyawan pabrik plastik di Ngemplak, Boyolali,” jelas dia.

Wikan menyatakan polisi masih menyelidiki pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kasus itu. Dia mengungkapkan hingga Jumat siang belum diketahui keberadaan motor matik milik korban. Dia menduga motor itu kemungkinan masih dibawa oleh pelaku yang masih misteri.

Advertisement

Dia mengatakan posisi daun pisang yang ditutupkan ke jenazah itu sudah ada sejak saksi menemukan jenazah itu. Dia menduga sebelumnya sudah ada orang yang mengetahui adanya jenazah kemudian menutupi dengan daun pisang.

“Saya sendiri belum meyakini kebun pisang itu menjadi tempat kejadian perkara (TKP) sesungguhnya. Jangan-jangan kebun pisang itu merupakan tempat buangan saja. Di dekat kebun pisang itu ada jalan kampung yang lebar. Lokasinya juga dekat dengan permukiman,” kata dia.

Wikan mengungkapkan ada 12 saksi yang sudah diperiksa yang terdiri atas dua saksi dari keluarga, dua saksi warga sekitaran, dan yang lainnya dari saksi di TKP dan teman-teman korban.

Dia mengatakan sebenarnya ada kamera close circuit television (CCTV) di permukiman dekat TKP tetapi kebetulan tidak merekam.

“Korban ini dikenal keluarga sebagai sosok yang pendiam. Untuk pelaku masih abu-abu. Jenazah sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan setelah proses autopsi selesai,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif