SOLOPOS.COM - Kepala Cabang BPJS Kesehatan Boyolali, Deddy Febrianto (kanan), Sekda Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani (tengah), dan Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, menyampaikan paparan dalam Konferensi Pers Layanan Program JKN Saat Libur Lebaran 2024 di Ruang Pertemuan Sekda Boyolali, Rabu (20/3/2024). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI–Status kepesertaan tidak aktif disebut menjadi persoalan yang kerap muncul dalam proses pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat momentum libur Lebaran. BPJS Kesehatan Boyolali mengimbau masyarakat atau peserta program JKN untuk memastikan status kepesertaannya.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Boyolali, Deddy Febrianto, mengatakan melihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada dua persoalan yang kerap dihadapi peserta. Pertama yakni mengenai informasi fasilitas kesehatan yang dapat diakses serta mengenai status kepesertaan yang tidak aktif.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Persoalan yang paling sering, masyarakat tidak terlalu ngeh [menyadari] terkait status kepesertaan JKN yang dimiliki. Saat ingin digunakan ternyata sudah tidak aktif, sehingga membuat panik karena tidak bisa mengakses [layanan],” kata dia saat konferensi pers di Boyolali, Rabu (20/3/2024).

Untuk itu, pihaknya selalu mengingatkan kepada para peserta untuk memastikan status kepesertaannya. Hal itu diperlukan agar tidak terkendala ketika mendadak sakit atau memerlukan pelayanan kesehatan.

Selain itu masyarakat juga diimbau agar memperhatikan surat rujukan. Jika surat rujukan sudah hampir kedaluwarsa agar segera mengurus pembaruan surat rujukan sebelum memasuki masa cuti bersama dan libur Lebaran.

Meskipun, dikatakan bahwa pelayanan kesehatan selama masa cuti bersama dan libur Lebaran yang jatuh pada tanggal 8 – 15 April 2024, tetap dapat diakses peserta JKN.

BPJS Kesehatan menyediakan layanan melalui berbagai kanal. Seperti pelayanan piket di kantor cabang dan pelayanan administrasi melalui WhatsApp (Pandawa). Layanan tersebut beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Layanan yang disediakan bagi peserta JKN mencakup administrasi, pemberian informasi, dan penanganan pengaduan. Selain itu, peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN.

Disampaikan juga pada masa libur Lebaran, di rumah sakit juga ada petugas BPJS Satu, yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Layanan juga tersedia melalui saluran telepon dan Whatsapp.

Selain itu di masing-masing rumah sakit di Boyolali juga ada petugas dari rumah sakit yang ditugaskan sebagai pemberi informasi dan penanganan pengaduan (PIPP). Dengan begitu ketika peserta mengalami kendala seperti masalah status kepesertaan, dapat melakukan konsultasi kepada petugas BPJS Satu dan PIPP.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti, juga menyampaikan persoalan mengenai status kepesertaan tersebut kerap muncul. Namun sejauh ini sosialisasi terus dilajukan. Termasuk imbauan agar masyarakat yang ingin berobat untuk selalu membawa kartu identitas seperti KTP maupun kartu keluarga (KK).

“Sebab pasien kadang juga tidak tahu dia punya BPJS atau tidak. Namun kami terus sosialisasikan kalau berobat, bawalah KTP dan KK,” kata dia. Kartu identitas tersebut diperlukan untuk memastikan yang bersangkutan merupakan peserta JKN.

“Jadi memang penting untuk dipastikan terkait status kepesertaan itu aktif, sehingga ketika ingin mengakses layanan kesehatan tidak kebingungan,” jelas dia.

Dia juga menjelaskan untuk layanan kesehatan di Boyolali, khususnya untuk layanan rawat jalan hanya libur di Lebaran hari pertama dan kedua. Sedangkan selama masa cuti bersama, akan ada petugas jaga yang dijadwalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya