SOLOPOS.COM - Ormas Brigade Umar Bin Khattab berunjuk rasa menuntut Kapolres Karanganyar dipecat buntut kasus penembakan dua anggota mereka di Colomadu. Foto diambil Sabtu (27/1/2024) di Boyolali. (Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Ormas Islam yang menamakan diri Brigade Umar Bin Khattab meminta Kapolres Karanganyar dipecat. Tuntutan ini buntut dari meninggalnya Yudha Bagus Setiawan, 32, warga Dukuh Bulakan RT 004/RW 001, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, yang ditembak orang tak dikenal di Colomadu Karanganyar pada Jumat (26/1/2024) malam.

Selain Yuda, rekannya yang bernama Kipli juga ikut tertembak. Untungnya, nyawa Kipli masih selamat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebagai informasi, Yudha merupakan salah satu anggota Brigade Umar Bin Khattab.

Ketua Brigade Umar Bin Khattab, Sulistyo Budi, menyampaikan tuntutan pemecatan Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, sebagai bentuk tanggung jawabnya yang gagal menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“[Tuntutan Kapolres Karanganyar dipecat] karena tidak bisa menjaga Kamtibmas. Selain itu, sebelumnya kami sudah memberi tahu [terkait adanya sabung ayam] akan tetapi tidak ada respons [dari Polres Karanganyar],” kata Sulistyo di rumah duka korban, Sabtu (27/1/2024) sore.

Ia menjelaskan lima hari sebelum kejadian, ormasnya telah mengirimkan surat tentang adanya tarung jago atau sabung ayam di wilayah Karanganyar kepada Kapolres setempat. Informasi tersebut, tutur Sulis, berasal dari masyarakat sekitar.

Namun, lima hari setelah ia mengirimkan surat, tidak ada respons dari kepolisian. Sulis juga merasa telah mencantumkan nomor teleponnya di dalam surat pemberitahuan tersebut, akan tetapi tidak ada yang menghubungi.

“Dengan dalih itu, teman-teman Brigade Umar Bin Khattab akhirnya mengambil sikap ke sana [pada Jumat pukul 22.00 WIB]. Sebenarnya ingin menanyakan masih ada kegiatan atau tidak. Tetapi ketika sampai di sana, mereka sudah siap ingin bertarung dengan kami,” kata dia.

Suasana rumah duka korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di wilayah Colomadu, Karanganyar, Yudha Bagus Setiawan, 32, di Desa Bendan, Banyudono, Boyolali, Sabtu (27/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Jenazah korban penembakan di wilayah Colomadu, Karanganyar, Yudha Bagus Setiawan, 32, dibawa ambulans untuk dimakamkan di Desa Bendan, Banyudono, Boyolali, Sabtu (27/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Informasi Bocor

Ia menduga kedatangannya ke lokasi telah bocor sehingga orang-orang di dalamnya sudah bersiap. Sulis mengatakan ada sekitar 30 anggotanya yang masuk ke tempat sabung ayam tersebut, sedangkan sekitar 20 orang di luar.

Di dalam tempat tersebut ternyata sudah ada sekitar 100-an orang yang mengadang di dalam. Ia tidak tahu persis apakah 100-an orang tersebut membawa senjata atau tidak.

“Setelah ramai-ramai, ada suara tembakan sekitar delapan kali, dor dor dor! Kami lari, akan tetapi ada salah satu anggota kami, Mas Kipli, yang tertembak kakinya, dua kali. Namun, proyektilnya meleset,” kata dia.

Melihat ada satu orang yang terluka, anggota Brigade Umar Bin Khattab menjauh dari lokasi dan segera membawa satu anggotanya ke klinik. Kipli diketahui menjalani rawat jalan akibat kejadian tersebut.

Selang beberapa saat, mereka menghitung anggotanya yang berangkat dan ternyata kurang satu yaitu Yudha. Sulistyo mengatakan ternyata Yudha mengalami luka tembak di sekitar dada atas atau leher bawah.

Saat ditemukan Yudha telah meninggal dunia di lokasi kejadian kemudian dievakuasi oleh petugas kepolisian dan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Solo. Untuk hasil autopsi, Sulis mengaku belum mengetahuinya.

Di mata Sulisyo, Yudha adalah sosok yang baik. Ia diketahui baru satu bulan bergabung dengan Brigade Umar Bin Khattab.

Lebih lanjut, selain menuntut Kapolres Karanganyar dipecat karena dianggap tidak bisa menjaga Kamtibmas dan tidak menindaklanjuti laporan ormasnya, Sulistyo juga meminta kasus penembakan Yudha diusut tuntas.

“Harapannya supremasi hukum harus berjalan, harus ketemu orang yang membunuh dan harus dihukum seberat-beratnya. Pertama kasus pembunuhannya, kedua kepemilikan senjata api, dan ketiga perjudian,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Polres Karanganyar masih menyelidiki kasus meninggalnya warga Banyudono, Boyolali, Yudha Bagus Setiawan, 32, yang  diduga ditembak orang tak dikenal di Tohudan, Kecamatan Colomadu pada Jumat malam.

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan polisi masih mengumpulkan data dan meminta keterangan saksi-saksi.

“Sedang mendudukkan perkara ini sebagaimana konstruksi dari kasus ini. Tunggu dulu ya masih proses penyelidikan,” kata Kapolres singkat pada Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya