Soloraya
Rabu, 12 Oktober 2022 - 15:23 WIB

2 Proyek Mandek, DPUPR Solo Sebut Proses Lelang Elektronik Kurang Maksimal

R Bony Eko Wicaksono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Jl Kyai Mojo dekat Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, sepi pada Kamis (6/10/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo mengonfirmasi ada dua proyek fisik penataan jalan yang mandek akibat kontraktor mengalami masalah finansial. DPUPR menilai hal itu lantaran mekanisme lelang pengadaan barang dan jasa kurang maksimal menentukan kontraktor yang memenuhi kualifikasi.

Dua proyek fisik yang mandek itu, yakni penataan koridor Jl Ir Juanda di wilayah Jebres dan penataan pedestrian di Jl Kiai Mojo di wilayah Pasar Kliwon. Pekerjaan fisik dua proyek fisik mandek di tengah akibat kontraktor mengalami kesulitan keuangan atau finansial.

Advertisement

Kontraktor bermasalah pada cash flow atau aliran uang tunai sehingga tak mampu membeli barang material bangunan. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, mengatakan adanya dua proyek yang mandek itu menjadi bahan evaluasi menjelang akhir tahun.

Menurut Joko, kontraktor pelaksana proyek kesulitan uang dalam melanjutkan pekerjaan mereka. Kontraktor tak lagi memiliki uang untuk membeli barang material bangunan maupun membayar upah pekerja bangunan.

Advertisement

Menurut Joko, kontraktor pelaksana proyek kesulitan uang dalam melanjutkan pekerjaan mereka. Kontraktor tak lagi memiliki uang untuk membeli barang material bangunan maupun membayar upah pekerja bangunan.

“Sebenarnya, persoalan itu ranah Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Solo atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik [LPSE] Solo. Mekanisme untuk mendapatkan kontraktor pelaksana proyek dilakukan secara elektronik,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: 2 Proyek Mandek di Tengah Jalan, DPRD Solo Ingatkan Pemkot: Warga Dirugikan

Advertisement

Evaluasi Pelaksanaan Lelang Elektronik

“Harus ada evaluasi bersama-sama lintas sektoral yang melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah terkait. Ke depan, mekanisme pengadaan barang dan jasa secara elektronik juga harus dievaluasi agar pemenang lelang benar-benar sesuai kualifikasi dan kuat finansial atau keuangan,” ujarnya.

Lebih jauh, Joko menyampaikan proyek penataan Jl Kiai Mojo di antaranya pembangunan jalur pedestrian dan batas drainase di pinggir jalan. Proyek tersebut bergulir sejak beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Setelah Koridor Juanda, Proyek Jl Kiai Mojo Solo juga Mandek di Tengah Jalan

Advertisement

Padahal, saat ini, kondisi jalan sepi setelah Jembatan Mojo ditutup untuk perbaikan per 26 September hingga 30 November. Begitu pula proyek penataan koridor Jl Ir Juanda di wilayah Jebres.

“Kami berharap ada solusi alternatif pengerjaan proyek fisik, baik di Jalan Ir Juanda dan Jalan Kiai Mojo,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, adanya dua proyek fisik penataan jalan yang mandek diungkapkan Komisi III DPRD Solo.

Proyek penataan koridor Jl Juanda diketahui mandek saat anggota Komisi III DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Senin (3/10/2022) lalu. Sedangkan mengenai mandeknya proyek penataan Jl Kiai Mojo diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Solo YF Sukasno pada Selasa (11/10/2022).

Advertisement

Baca Juga: Penataan Koridor Jl Juanda Solo Mandek, Kontraktor Terancam Diputus Kontrak

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif