Soloraya
Minggu, 4 Desember 2016 - 22:30 WIB

2 Rumah Warga Trucuk Klaten Dibongkar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dibantu TNI, polisi, serta sukarelawan membongkar rumah Mitro Diharjo, warga Dukuh Santren, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Klaten Minggu (4/12/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Terus terkikis air dua rumah warga Trucuk nyaris roboh.

Solopos.com, KLATEN – Dua rumah yang berada di tepi Kali Kuning, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk dibongkar. Pembongkaran dilakukan lantaran kondisi rumah nyaris roboh setelah tanggul sungai terus terkikis air.

Advertisement

Pembongkaran serta pemindahan barang berharga dilakukan melalui gotong royong yang digelar warga dibantu TNI, polisi, dan sukarelawan, Minggu (4/12/2016). Rumah yang dibongkar milik Mitro Diharjo, warga RT 005/RW 002, Dukuh Santren, Desa Karangpakel.

“Sebelumnya sudah ada satu rumah yang bersebelahan juga dibongkar. Rumah itu milik putra Pak Mitro,” kata Danramil Trucuk, Kapten Inf. Asrori, Minggu.

Pembongkaran dilakukan lantaran rumah tersebut sudah tepat berada di bibir sungai. Kondisi tanggul Kali Kuning yang terus tergerus derasnya aliran air membuat pondasi dua rumah yang dihuni Mitro serta anaknya mengalami keretakan. Untuk sementara, Mitro bersama keluarganya tinggal di salah satu rumah warga.

Advertisement

“Di belakang rumah tersebut terdapat sungai serta jembatan. Ketika debit air meningkat, aliran air mengikis tanah sehingga terjadi keretakan pada pondasi rumah mengakibatkan rumahnya miring. Selain itu, kondisi tiang penyangga rumah juga sudah runtuh,” urai dia.

Kasi Kedaruratan BPBD Klaten, Edy Sutopo, mengatakan kondisi rumah Mitro dan keluarganya sudah dilaporkan ke BPBD Klaten sepekan lalu.

“Kemudian kami tindak lanjuti dengan pendataan dan hari ini dilakukan pembongkaran rumah karena kondisinya berbahaya kalau tetap tinggal di rumah itu. Untuk upaya tindak lanjut, kami sarankan dari desa bisa mengajukan bantuan ke pemkab atau provinsi,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala BPBD Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan selain mengancam rumah warga, terkikisnya tanggul juga mengancam jembatan di dukuh setempat. “Segera dilakukan koordinasi dengan kecamatan serta desa. Yang terpenting, penghuni rumah sudah dipindahkan,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif