<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Kondisi dua santri yang diduga terkena atau <a title="Suspect Difteri, 2 Santri Ponpes di Ampel Boyolali Diisolasi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180518/492/917000/suspect-difteri-2-santri-ponpes-di-ampel-boyolali-diisolasi"><em>suspect </em>difteri </a>di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) Boyolali sudah membaik. Keduanya sudah dipindahkan dari Ruang Isolasi ke bangsal perawatan.</p><p>“Kondisi keduanya sudah membaik dan saat ini mereka sudah berada di bangsal perawatan, tidak di Ruang Isolasi lagi,” ujar Kasubbag Hukum Humas dan Sistem Informasi Menejemen RSUDPA Yuni Etty Armawati melalui telepon, Senin (21/5/2018).</p><p>Menurutnya, pasien juga sudah bisa menelan makanan. “Sudah bisa menelan dan mereka sudah bisa makan,” imbuhnya.</p><p>Sementara itu, Kasi Pelayanan Penunjang Medik RSUD PA Yuni Astuti menambahkan masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan kultur dari usap tenggorokan. Menurutnya, pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu sekitar sepekan.</p><p>Kemungkinan hasil lab ini baru dapat diketahui akhir pekan ini karena pemeriksaan usap tenggorokan baru dimulai Jumat (18/5/2018). Sementara itu, meski hasil laboratorium belum diletahui, RSUDPA memberikan perlakuan khusus untuk mengantisipasi terjangkitnya <a title="Pemeriksaan Dahak 2 Santri Ponpes Ampel Boyolali Negatif Difteri" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180518/492/916988/pemeriksaan-dahak-2-santri-ponpes-ampel-boyolali-negatif-difteri">penyakit difteri </a> (positif) pada keduanya.</p><p>Perlakuan khusus itu berupa pemberian serum antidifteri. “Meski belum ada hasil, kami memberikan serum antidifteri,’ ujarnya.</p><p>Sebelumnya diberitakan, dua santri pondok pesantren (ponpes) di Ampel, Boyolali, suspect mengidap difteri. Keduanya langsung dikarantina di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) <a title="Aborsi Berujung Penjara di Boyolali, Begini Kisahnya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180515/492/916353/aborsi-berujung-penjara-di-boyolali-begini-kisahnya">Boyolali</a>.</p><p>Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kedua santri itu memeriksakan kesehatan di klinik wilayah Ampel pada Minggu (13/5/2018). Curiga dengan gejalanya yang mengarah ke difteri, dokter sekaligus pemilik klinik yang menangani pasien itu, Sherly Jeanne Kilapong, merujuk mereka ke RSUDPA.</p><p><br /><br /></p>