Soloraya
Senin, 21 Mei 2018 - 22:15 WIB

2 Santri Boyolali Suspect Difteri Membaik

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Kondisi dua santri yang diduga terkena atau&nbsp;<a title="Suspect Difteri, 2 Santri Ponpes di Ampel Boyolali Diisolasi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180518/492/917000/suspect-difteri-2-santri-ponpes-di-ampel-boyolali-diisolasi"><em>suspect&nbsp;</em>difteri </a>di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) Boyolali sudah membaik. Keduanya sudah dipindahkan dari Ruang Isolasi ke bangsal perawatan.</p><p>&ldquo;Kondisi keduanya sudah membaik dan saat ini mereka sudah berada di bangsal perawatan, tidak di Ruang Isolasi lagi,&rdquo; ujar Kasubbag Hukum Humas dan Sistem Informasi Menejemen RSUDPA Yuni Etty Armawati melalui telepon, Senin (21/5/2018).</p><p>Menurutnya, pasien juga sudah bisa menelan makanan. &ldquo;Sudah bisa menelan dan mereka sudah bisa makan,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Sementara itu, Kasi Pelayanan Penunjang Medik RSUD PA Yuni Astuti menambahkan masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan kultur dari usap tenggorokan. Menurutnya, pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu sekitar sepekan.</p><p>Kemungkinan hasil lab ini baru dapat diketahui akhir pekan ini karena pemeriksaan usap tenggorokan baru dimulai Jumat (18/5/2018). Sementara itu, meski hasil laboratorium belum diletahui, RSUDPA memberikan perlakuan khusus untuk mengantisipasi terjangkitnya <a title="Pemeriksaan Dahak 2 Santri Ponpes Ampel Boyolali Negatif Difteri" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180518/492/916988/pemeriksaan-dahak-2-santri-ponpes-ampel-boyolali-negatif-difteri">penyakit difteri </a>&nbsp;(positif) pada keduanya.</p><p>Perlakuan khusus itu berupa pemberian serum antidifteri. &ldquo;Meski belum ada hasil, kami memberikan serum antidifteri,&rsquo; ujarnya.</p><p>Sebelumnya diberitakan, dua santri pondok pesantren (ponpes) di Ampel, Boyolali, suspect mengidap difteri. Keduanya langsung dikarantina di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) <a title="Aborsi Berujung Penjara di Boyolali, Begini Kisahnya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180515/492/916353/aborsi-berujung-penjara-di-boyolali-begini-kisahnya">Boyolali</a>.</p><p>Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kedua santri itu memeriksakan kesehatan di klinik wilayah Ampel pada Minggu (13/5/2018). Curiga dengan gejalanya yang mengarah ke difteri, dokter sekaligus pemilik klinik yang menangani pasien itu, Sherly Jeanne Kilapong, merujuk mereka ke RSUDPA.</p><p><br /><br /></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif