SRAGEN—Belasan warga Dukuh Tegalrejo, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (18/7/2012) memrotes kebijakan SMKN 1 Gondang yang tidak menerima dua orang siswa asal ddukuh setempat, Selasa (17/7/2012) lalu. Mereka sempat memblokade jalan menuju SMKN 1 Gondang tersebut sebagai wujud protes warga.
Belasan warga itu mendatangi SMKN 1 Gondang untuk mendesak agar kepala sekolah (kasek) menerima dua siswa itu. Desakan warga itu didasarkan adanya informasi tentang masih adanya peluang kuota yang kosong, yakni sebanyak tiga siswa yang tidak daftar ulang.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Sementara, Kepala SMKN 1 Gondang, Robert Supardi, menerangkan persoalan antara warga Tegalrejo dan sekolah sudah selesai ketika Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Sragen, Sunari, menjelaskan tentang aturannya. Menurut dia, dua siswa itu tetap tidak bisa diterima karena kuotanya sudah penuh dan nilai hasil ujian nasional kedua anak itu di bawah standar nilai yang diterima di sekolah itu.
“Kuota sekolah ini ada delapan kelas kali 32 orang/kelas, jadi sebanyak 256 siswa. Kuota itu sudah terpenuhi semua. Karena kuota sudah terpenuhi, kami tetap tidak bisa menerima anak itu. Soal adanya kesepakatan sebelumnya antara sekolah dan warga, saya tidak tahu. Mungkin pendahulu yang lalu,” tuturnya.