Soloraya
Jumat, 15 April 2022 - 17:36 WIB

2 Tahun Tutup, Kios-Kios Terminal Tirtonadi Solo Kini Mulai Bangkit

Siti Nur Azizah  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berjalan melewati depan kios Terminal Tirtonadi, Solo, Jumat (15/4/2022). (Siti Nur Azizah/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Setelah dua tahun tutup karena pandemi, pendapatan kios oleh-oleh dan makanan di Terminal Tirtonadi Solo mulai meningkat. Awalnya para pemiliki kios itu ragu karena sepinya penumpang yang singgah di Terminal itu.

Pendapatan mereka sebagian besar dari sopir, kernet, dan kondektur bus yang makan di kiosnya. Seorang pemilik kios asal Nusukan, Banjarsari, Solo, Naryati, 60, mengatakan mulai melihat adanya perkembangan dari pendapatannya saat Ramadan ini, setelah terminal dibuka dan bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mulai beroperasi.

Advertisement

Pendapatan Naryati sebagian besar berasal dari sopir, kernet, dan kondektur bus yang sudah langganan makan di kiosnya.

“Terminal dibuka aja sudah bersyukur, selagi ada bus yang jalan, ya mereka [crew bus] yang jadi pelanggan di sini, penumpang cuma satu dua saja dalam sehari,” kata ibu yang akrab disapa Mbak Nar itu saat ditemui Solopos.com di kiosnya.

Baca Juga: Tak Hanya Penumpang, Vaksinasi Terminal Tirtonadi Juga untuk Umum

Advertisement

Kernet Bus Sugeng Rahayu yang kebetulan membeli es teh di Kios Naryati, Ridho, 40, mengaku sudah langganan sejak tahun 2001.”Sudah lama langganan di sini, setiap ngetem mampir ngendangi Mbak Nar,” katanya kepada Solopos.com.

Ridho juga mengeluhkan penumpang tak seramai dulu, tetapi dia tetap optimistis lambat laun penumpang akan ramai seperti sedia kala. “Sepi tapi ya bertahap, semuanya mulai dari nol lagi, orang-orang kebanyakan takut naik bus karena Corona,” katanya.

Begitu pula dengan pendapatan Naryati tidak sebanyak dulu sebelum pandemi, walau begitu dia enggan untuk menutup lapaknya. Pantauan Solopos.com, puluhan kios di sisi tengah masih tutup tanpa adanya transaksi jual beli.

“Saya tetep jualan, walau tidak seperti dulu [pendapatannya] sehari dapat Rp200.000 saja sudah paling banter itu, daripada tidak menghasilkan sama sekali, ya dibanyakin sabar aja sekarang kondisinya masih seperti ini,” ungkapnya, Jumat, (15/4/2022).

Advertisement

Baca Juga: Tiket Bus Untuk Arus Balik Mulai Dibeli Di Terminal Tirtonadi Solo

Sebelum pandemi pendapatan Naryati bisa mencapai Rp500.000 per hari. Pedagang asal Kartasura, Sukoharjo, Riski Rianto, 45 mulai membuka kiosnya dua bulan lalu, melihat kondisi terminal mulai membaik.

“Awalnya ketir-ketir juga kalau nggak laku, tapi setelah saya lihat-lihat sudah mulai ramai, bus-bus sudah mulai jalan ya saya memberanikan diri, daripada nganggur kiosnya,” terangnya kepada Solopos.com.

Kios Riski berada di depan pintu keluar barat Terminal Tirtonadi, lokasi yang menurutnya cukup ramai dijangkau pengunjung, dalam satu hari pendapatannya mulai Rp250.000 hingga Rp300.000.

Advertisement

Baca Juga: Cek Persyaratan Pemudik, Terminal Tirtonadi Solo Siapkan Pos Kesehatan

Hal serupa dialami pemilik kios asal Gilingan, Rohmawati, 44, dia bahkan sempat berfikir untuk mengakhiri sewa kios di Terminal yang berada di Kota Bengawan itu.

“Dulu waktu gencar-gencarnya Covid-19, kios-kios pada tutup semua, nah ini jadi beban fikiran saya, mau saya akhiri sewanya, tapi semakin kesini sudah ada kelonggaran dan kebijakan dari pemerintah, ya saya beranikan” katanya saat berbincang di depan kios No. 81 itu.

Mengurungkan niatnya untuk menutup kios, perlahan Rohma memberanikan diri untuk membuka kembali kiosnya awal Januari 2022.

Advertisement

“Awalnya bingung mau saya lanjutin atau tidak, tapi saya coba dulu satu tahun ini, dan ternyata mulai membaik, apalagi sekarang sudah diperbolehkan mudik lagi,” katanya.

Baca Juga: Pedagang Ngeluh Kios Terminal Tirtonadi Solo Sepi, Padahal Banyak Event

Rohma dan pemilik-pemilik kios lain di Terminal Tirtonadi mengharapkan agar pandemi segera usai agar roda perekonomian mereka tetap berjalan seperti sedia kala.

Salah satu pembeli di kios Rohma, Nur Wijanarko, 36, melihat kondisi kios yang tutup dan pengunjung yang sepi merasa kasihan, dia membantu dengan membeli dagangan mereka.

“Saya memang kebetulan sering wira-wiri keluar kota karena urusan kerja dan naik bus. Kasihan melihat pedagang kios-kios disini pada sepi, nawarin makanan nggak ada yang beli, apalagi sekarang banyak kios yang tutup,” ucapnya saat berbincang dengan Solopos.com siang itu.

Baca Juga: Ekonomi Digital RI Tertinggi di Asia Tenggara, Ini Faktor Pendorongnya

Advertisement

Penumpang bus dari Magelang yang tengah menunggu jemputan, Ristya Sari, 27 mengatakan setelah lima tahun tidak ke Solo, terkejut melihat kios yang dulunya ramai menjadi sepi dan gulung tikar.

“Saya kerja di Magelang, asli Solo juga, sudah lima tahun nggak pulang, kaget lho ternyata efek pandemi bisa mematahkan ekonomi pedagang di sini, dulu ramai banget,” katanya saat kepada Solopos.com saat duduk di kursi luar Terminal Tirtonadi.

Ristya mengharapkan agar pandemi segera usai agar perekonomian khususnya di Terminal Tirtonadi tetap berjalan.

“Bukan hanya pedagang saja, tapi ya semua yang ada di sini, tukang ojeknya, kernet sopir juga semoga ramai lagi,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif