Soloraya
Kamis, 16 September 2021 - 16:27 WIB

2 TPS di Sragen Ditutup, Warga Buang Sampah ke Sungai dan Saluran Irigasi

Muh Khodiq Duhri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah memenuhi saluran irigasi di tepi Ring Road Utara Sragen, Kamis (16/9/2021). (Solopos-Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Kesadaran warga Sragen untuk membuang sampah tampaknya masih perlu ditingkatkan. Hal lantaran terlihat masih banyak sampah memenuhi badan sungai.

Selain sungai, saluran irigasi juga menjadi sasaran aksi buang sampah sembarangan. Pantauan Solopos.com, Kamis (16/9/2021), walau sudah tertutup oleh pagar bambu, warga masih bisa membuang sampah ke Sungai Garuda, tepatnya dari Jembatan Pecing.

Advertisement

Bahkan, ada warga yang membuang sampah dengan mengendarai sebuah mobil. Cukup dengan membuka kaca mobil, sampah yang sudah dibungkus plastik dilempar ke sungai.

Baca juga: Disperindag dan Dinkop UMKM Sragen Digabung, Bupati Yuni: Tak Ada Demosi!

Tumpukan sampah juga terlihat di saluran irigasi di tepi Ring Road Utara Sragen. Aneka sampah rumah tangga memenuhi saluran irigasi itu. Sampah itu terbawa arus air seiring datangnya hujan dalam dua hari terakhir.

Advertisement

“Kebetulan bagian hulu dari saluran irigasi itu adalah permukiman penduduk yang dekat dengan dua TPS yang ditutup yakni TPS Perikanan dan TPS Bagan,” papar Ngatno, 55, warga Ngrampal, Sragen, Kamis (16/9/2021).

Naik Sepeda Motor

Ngatno tidak tahu siapa saja yang membuang sampah ke saluran irigasi itu. Dia mengakui penutupan dua TPS itu membuat warga sedikit kerepotan untuk membuang sampah. Satu-satunya TPS yang terdekat berlokasi di kompleks Taman Makam Pahlawan Hasta Manggala.

Baca juga: Nekat Tenan! Warung Hik di Sragen Ini Jual Obat Berbahaya, Lokasinya Bikin Geleng-Geleng

Advertisement

“Walau cukup jauh, kalau naik sepeda motor ya tidak akan capai buang sampah di sana. Tapi, kalau malam, warga mungkin tidak berani buang sampah di kompleks makam karena merasa takut. Jadinya, mereka pilih membuang sampah ke sungai atau saluran irigasi,” paparnya.

Senada dikatakan Rohman, 45, warga Tangkil, Sragen. Menurutnya, warga di daerah hilir, terutama di Desa Tangkil dan Karangtengah biasa terkena dampak banyaknya sampah yang memenuhi badan Sungai Garuda.

“Biasanya sampah itu menyumbat gorong-gorong jembatan hingga membuat air tidak bisa mengalir dengan lancar. Dampaknya, air meluap ke permukiman. Sekarang sudah mulai musim hujan. Mudah-mudahan segera ada perhatian dari pihak terkait untuk membersihkan sungai dari tumpukan sampah,” paparnya.

Baca juga: Geregetan Banyak Hajatan Langgar Prokes, Sekda Sragen Keluarkan SE

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif