SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PSIKOTES--Anggota Polda Jateng mengecek anggota Polres Boyolali yang tengah mengikuti psikotes untuk izin memegang Senpi di Gedung PKPN Boyolali, Selasa (26/10). (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Boyolali (Solopos.com)–Sekitar 20% aparat penegak hukum gagal dalam tes psikologis memegang senjata api (Senpi).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Diduga, faktor emosional menjadi kendala utama gagalnya para aparat penegak hukum (Polri–red) dalam tes psikologis memegang Senpi.

Kasubag Psikologi Kepolisian Polda Jateng AKP Novian Susilo, mengatakan faktor emosional sangat mempengaruhi dalam tes psikologis.

“Sebanyak 66 personil Polres Boyolali telah mengikuti tes psikologis yang diadakan secara periodik setahun sekali tersebut. Namun, rata-rata setiap kali tes yang tidak memenuhi syarat antara 10%-20%,” ujarnya selepas psikotes anggota Polres Boyolali di Gedung PGRI, Kamis (27/10/2011).

Alhasil, mereka harus mengulang lagi psikotes untuk mendapatkan kewenangan memegang Senpi ini. Tes psikologis yang diujikan tersebut meliputi berbagai aspek. Antara lain, kognitif, kepribadian serta sikap kerja.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya