SOLOPOS.COM - Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi disambut satpam setibanya di depan Kantor KPU Sragen, Jumat (12/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20 becak mengantarkan para bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Demokrat Sragen saat mendaftar ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, Jumat (12/5/2023) sore.

Struktural pengurus dan para bacaleg menaiki becak sembari membawa bendera Partai Demokrat. Partai berlambang bintang merci itu merupakan partai keempat yang mendaftarkan 50 bacaleg ke KPU Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kedatangan mereka diterima dua orang komisioner KPU Sragen, Suwarsono, dan Mukhsin, di Aula KPU Sragen. Setelah mengenalkan diri masing-masing, Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi menyerahkan berkas 50 bacaleg kepada komisioner KPU dan diteruskan ke petugas validasi berkas pendaftaran.

Ketua KPU Sragen Minarso menyatakan berkas 50 bacaleg yang didaftarkan Partai Demokrat dinyatakan lengkap dan benar. Pendaftaran Partai Demokrat dinyatakan diterima.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mendaftar ke KPU Sragen. Setelah Partai Demokrat selesai langsung disusul pendaftaran dari Partai Amanat Nasional (PAN).

“Sebanyak 50 bacaleg Partai Demokrat sudah diterima KPU. Ada yang berumur milenial, ada generasi Z dan ada yang senior. Kami sengaja memilih Jumat Pon karena hari baik. Artinya, apa sedyane kelakon [apa yang menjadi cita-citanya bakal terlaksana],” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi kepada wartawan, Jumat sore.

Budiono menyatakan tidak ikut maju dalam Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) Sragen karena banyak pertimbangan. Dia mengaku sangat memperhatian sebuah proses dalam hidupnya. Budiono pernah menjadi caleg pada Pileg 2019 dari Daerah Pemilihan Sragen 5 tetapi gagal.

“Saya pernah dari bawah dulu berproses, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Kalau gagal maka tidak akan saya ulangi. Kami memberi kesempatan kepada yang lain untuk menjadi bacaleg,” jelasnya.

Budiono menyatakan dalam pendaftaran 50 bacaleg ke KPU sengaja menggunakan becak. Dia mengatakan becak merupakan simbol untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi semua lapisan masyarakat, termasuk tukang becak.

“Kami menargetkan cukup tujuh kursi dalam Pileg 2024. Target kami tidak muluk-muluk, kecil tetapi menthes [berisi]. Kami memiliki bacaleg termuda berumur 21 tahun dan yang tertua berumur 55 tahun yakni Pak Inggus Subaryoto,” katanya.

Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Mualim Sugiyono, menyatakan Budiono tidak maju sebagai bacaleg itu karena sudah memiliki komitmen yang lebih membanggakan dan membesarkan partai. “Beliau memiliki agenda kepentingan politik yang lebih besar. Dengan tidak nyaleg berarti netral sehingga bisa mendukung semua bacaleg. Kepentingan yang lebih besar itu bisa ditebak [Pilkada 2024],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya