Soloraya
Rabu, 25 Oktober 2023 - 17:44 WIB

20 Desa Terdampak Krisis Air Bersih selama Kemarau 2023 di Klaten, Ini Datanya

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Klaten mengisi air bersih ke bak penampungan umum di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kamis (8/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Jumlah desa yang terdampak krisis air bersih selama musim kemarau 2023 di Klaten terus bertambah. Hingga menjelang akhir Oktober ini, krisis air bersih terjadi di 20 desa yang tersebar di tujuh kecamatan.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, desa yang terdampak krisis air bersih itu meliputi Tlogowatu, Tegalmulyo, Tangkil, Kendalsari, serta Sidorejo di Kecamatan Kemalang.

Advertisement

Kemudian Jambakan, Ngerangan, Krakitan, Wiro, Dukuh, Krikilan, Jarum, dan Gununggajah di Kecamatan Kecamatan Bayat. Berikutnya Desa Sembung di Kecamatan Wedi, Desa Bandungan dan Temuireng di Kecamatan Jatinom.

Lalu Tumpukan dan Karangdowo di Kecamatan Karangdowo, Desa Sengon di Kecamatan Prambanan, serta Desa Gaden di Kecamatan Trucuk. Total bantuan air bersih yang disalurkan ke desa yang krisis di Klaten mencapai 625 tangki atau 3,125 juta liter berdasarkan data dari 8 Juni 2023 hingga 24 Oktober 2023.

Bantuan air sebanyak itu disalurkan kepada 6.441 keluarga atau 24.118 jiwa. Dari total distribusi air bersih sebanyak 625 tangki itu, 424 tangki berasal dari APBD Klaten. Sementara 201 tangki berasal dari bantuan lembaga, komunitas, dan dunia usaha. Hingga kini, distribusi air bersih masih terus bergulir.

Advertisement

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan per hari rata-rata empat truk tangki BPBD dioperasikan untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke berbagai wilayah.

“Harapan kami ini memang solusi sementara. Untuk solusi permanen dengan mencari sumur-sumur dalam bekerja sama dengan berbagai kalangan dan sudah mendapatkan dukungan dari bupati secara langsung,” kata Nur Tjahjono saat dihubungi Solopos.com, Rabu (25/10/2023).

Nur berharap desa-desa yang mengalami krisis air bersih pada musim kemarau semakin berkurang ketergantungannya pada bantuan dan masyarakat bisa menikmati air bersih dengan sumber di wilayah masing-masing.

Advertisement

Nur Tjahjono mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, Klaten saat ini masih dalam musim kemarau menyusul pengaruh fenomena El Nino. Diprediksi musim hujan mulai terjadi pada pertengahan November 2023.

“Pada awal musim hujan kejadian bencana yang kerap terjadi adalah angin puting beliung. Ini yang kami sering imbau masyarakat dan pemangku wilayah terus mewaspadai awal musim hujan,” kata Nur Tjahjono.

Ia mengimbau agar masyarakat dan pemangku wilayah memperhatikan pohon di sekitar permukiman. Kalau perlu dipangkas atau dikurangi cabang atau dahannya yang berpotensi menimpa bangunan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif