Soloraya
Kamis, 30 Maret 2017 - 16:15 WIB

2018, Pemkab Sukoharjo Targetkan Bebas BAB Sembarangan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IIlustrasi toilet JIBI/Harian Jogja/IST

Pemkab Sukoharjo menargetkan bebas BAB sembarangan tahun depan.

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menargetkan Sukoharjo menjadi daerah bebas buang air besar (BAB) sembarangan pada 2018 mendatang. Saat ini, sebanyak 9.239 keluarga masih BAB sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit menular.

Advertisement

Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengirim surat edaran yang berisi target daerah bebas BAB sembarangan di tujuh daerah di Jawa Tengah. Ketujuh daerah itu yakni Kabupaten Sukoharjo, Wonogir, Karanganyar, Boyolali, Kota Solo, dan Rembang.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Bambang Sudiyono, mengatakan percepatan pelaksanaan program bebas BAB sembarangan bakal digenjot selama 2017. Bambang optimistis mampu mewujudkan target daerah bebas BAB sembarang pada 2018 mendatang.

“Kami akan menggelar deklarasi kecamatan bebas BAB sembarang di Weru pada Mei mendatang. Kami akan berupaya keras menggenjot pelaksanaan program jambanisasi di setiap desa hingga akhir tahun,” kata dia di kantornya, Kamis (30/3/2017).

Advertisement

Di Sukoharjo, jumlah desa/kelurahan bebas BAB sembarangan sebanyak 45 desa/kelurahan. Sementara jumlah desa/kelurahan di Sukoharjo lebih dari 160 desa/kelurahan. Artinya, masih ada sekitar 100 desa/kelurahan yang belum bebas BAB sembarangan.

Warga yang belum memiliki jamban tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo. Lantaran tak memiliki jamban, mereka buang hajat di sungai. Biasanya, warga yang BAB sembarangan berdomisili di bantaran sungai.

“Ada keluarga yang memang BAB sembarangan di sungai atau kali. Namun ada juga keluarga yang tak memiliki jamban namun saat BAB di WC umum atau tetangga rumah,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, seorang warga Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo, Daryono, mengatakan masyarakat yang berdomisi di dekat Sungai Bengawan Solo kerap BAB di pinggir sungai. Daryono meminta agar Pemkab juga melibatkan para stakeholder untuk melaksanakan program jambanisasi di setiap kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif