SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Tanjung, Kecamatan Juwiring, yang sepi pengunjung, Senin (17/1/2022). Para pedagang tidak berjualan sehari menyusul kenaikan retribusi yang sangat tinggi di pasar setempat. (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten optimistis pendapatan retribusi pasar di Kabupaten Bersinar berkembang pesat pada 2022. Selain diharapkan dapat meningkat tajam, pembayaran retribusi dijamin tak akan ada kebocoran di lapangan.

Demikian penjelasan Pelaksana Tugas (PLt) Kepala DKUKMP Klaten, Supriyanta, saat ditemui Solopos.com, di Kecamatan Jatinom, Jumat (11/2/2022). Berdasarkan data yang dihimpun, pendapatan retribusi pasar di Klaten pada 2021 senilai Rp4,5 miliar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tentunya, target tahun ini harus jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya, angka detailnya saya enggak hafal,” kata Supriyanta.

Baca Juga: Marak Penolakan Kenaikan Retribusi Pasar, DKUKMP Klaten Bergeming

Penarikan retribusi pasar di Klaten telah diatur dalam Perda nomor 2/2020 tentang Perubahan Kedua atas Perda Retribusi Jasa Usaha. Dalam perda itu disebutkan pengelolaan retribusi kios/los di pasar tradisional sudah ditentukan sesuai klasifikasi pasar (jenis dan tipe pasar).

Kios di kelas I/tipe A, retribusi per meter persegi bervariasi dari Rp5.000-Rp10.000 per hari (disesuaikan dengan lokasi). Retribusi pasar tradisional kelas II/tipe B berkisar Rp4.500-Rp7.500. Sedangkan retribusi pasar tradisional kelas III/tipe C berkisar Rp4.000-Rp5.000.

“Sistem pembayaran juga menjalin kerja sama dengan Bank Jateng. Itu untuk mencegah terjadinya kebocoran. Sehingga, penarikan retribusi dapat berjalan maksimal,” katanya.

Baca Juga: Retribusi Pasar Naik Ditolak, DPRD Klaten akan Temui Pedagang Tanjung

Supriyanta mengatakan Pasar Tanjung, Kecamatan Juwiring, merupakan pasar tradisional yang tak mengalami kenaikan retribusi. Setelah dicek ulang, rencana Pasar Tanjung naik dari level II ke level I batal.

“Jumlah pedagang di sana memang tak sampai 200 orang. Makanya, tetap sama [berstatus level II]. Ini sudah kami infokan ke pedagang juga,” katanga.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tanjung, Kecamatan Juwiring, Danang Sujatmiko, mengatakan jumlah pedagang yang aktif di pasar setempat kurang dari 200 orang. Sesuai data itu, Pasar Tanjung masih berstatus level II. “Kami maturnuwun dan alhamdulilah sudah disetujui. Retribusi pasar di sini tidak jadi naik [di awal tahun 2022],” kata Danang Sujatmiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya