Soloraya
Sabtu, 18 Juni 2022 - 17:38 WIB

21.000 Kasus PMK di Jateng, Disnak Keswan Gandengn PT Kaji Epidemiologi

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama rombongan lakukan persiapan penyuntikan vaksinasi PMK kali pertama di Jawa Tegah di lokasi Kelompok Ternak Sumber Makmur, Juron, Mertan, Sukoharjo, Sabtu (18/6/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tingginya kasus penyakit mulut dan ternak di Jawa Tengah membuat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng akan melakukan kajian epidemiologi. Mereka akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi (PT) salah satunya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Secara nasional, Jateng menempati urutan keempat provinsi dengan kasus PMK tertinggi, yakni mencapai 21.000 kasus.

Advertisement

“Nanti tanggal 23 Juli ini kita sudah mulai untuk mengkaji terhadap tingkat intensitas kemudian jalan keluar untuk itu [kasus PMK]. Kasus di Jawa tengah saat ini ada 21.000 ternak terjangkit PMK. Sebanyak 4.000 [ekor] sudah sembuh yang mati sekitar 0,1% sangat rendah karena pengobatan terus dan vaksinasi juga terus,” kata Kepala Disnak Keswan Jateng, Agus Wariyanto, di Sukoharjo, Sabtu (18/6/2022).

Pihaknya tengah menggalakkan konsep Jaga Ternak dengan melibatkan semua stake holder termasuk petani, peternak, perguruan tinggi, pemerintah, dan juga swasta. Diharapkan dengan upaya itu akan ada jalan keluar bagi permasalahan penyakit PMK.

Baca Juga: Jadi Percontohan, Sukoharjo akan Dapat 35.000 Dosis Vaksin PMK

Advertisement

Sementara itu, Perwakilan Tim Dosen Fakultas Peternakan UGM, Viga, mengatakan pihaknya telah membuat satgas yang diberi nama Biosecure PMK. Dia juga menyatakan kesiapannya untuk membantu vaksinasi PMK khususnya di Jawa Tengah bersama dengan Fakultas Dokter Hewan UGM.

“Mungkin di Kedokteran Hewan lebih kepada medikalnya, kami di Fakultas [Peternakan] lebih ke lapangan. Jadi peternaknya kami berikan edukasi bagaimana sanitasi, kemudian ternak yang sudah terjangkit di karantina dan di pisahkan dengan yang sehat,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif