Sragen (Solopos.com)–Sebanyak 21 orang pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia tim gabungan satuan Polres Sragen dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar, Selasa (26/7/2011) malam.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Puluhan PSK tersebut bakal dibina dan diberi bekal ketrampilan agar tidak lagi terjun di dunia malam.
Para PSK itu bukan hanya asli Sragen, tapi juga ada yang pendatang. Para PSK pendatang itu berasal dari wilayah Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Pati, Semarang, Ponorogo, Blora dan Purwodadi. Sebagian PSK berusia produktif bakal dikirim ke Pusat Rehabilitasi PSK Wanita Utama Solo.
Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra, melalui Kabag Ops, Kompol Yuliana Bangun, saat dijumpai Espos, Rabu (27/7/2011), mengungkapkan operasi Pekat yang digelar Selasa malam melibatkan sebanyak 50 personel gabungan dari Satuan Narkoba, Satuan Sabhara, Satuan Reskrim dan satuan lainnya.
Operasi Pekat itu, kata dia, dilakukan sebagai tindak lanjut atas operasi minuman keras (Miras) yang dilakukan Selasa siang.
“Operasi tadi malam (Selasa-red) dilaksanakan satu tim utuh sebanyak 50-an personel. Mereka menyisir lokalisasi di Pasar Nglangon, wilayah Kecamatan Sragen dan di Bayanan, Kecamatan Sambirejo. Kami berhasil menjaring sebanyak 21 orang PSK di Nglangon. Sedangkan di Bayanan, kami tidak menangkap PSK,” ujarnya.
(trh)