SOLOPOS.COM - Ki Djoko Sutedjo menunjukkan lukisan Eyang Ismoyo atau Semar yang bersemedi di Gunung Merapi di rumahnya di Boyolali, Selasa (3/1/2022).(Istimewa/Ki Djoko Sutedjo).

Solopos.com, BOYOLALI–Ki Djoko Sutedjo menggelar pameran 23 lukisan Eyang Ismoyo di sanggar kediamannya, Desa Bade, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Minggu-Sabtu (1-7/1/2023).

Eyang Ismoyo dalam tokoh pewayangan lebih dikenal masyarakat luas dengan sebutan Semar. Ki Djoko menuturkan Semar menjadi sosok yang berbudi luhur meski punya wajah yang buruk rupa saat ditugaskan turun ke bumi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu lukisan Ki Djoko yang cukup menyorot perhatian adalah lukisan Semar yang duduk di atas puncak gunung.

Ki Djoko menjelaskan lukisan tersebut menggambarkan Semar sebagai sosok penjaga Gunung Merapi yang senantiasa bersemedi untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana.

“Eyang Ismoyo termasuk penjaga Gunung Merapi sedang menatap matahari bersemedi berdoa agar masyarakat Indonesia dijauhkan dari marabahaya dan bencana, khususnya di Kabupaten Boyolali,” terangnya kepada Solopos.com saat dihubungi Selasa, (3/1/2023).

“Menurut dari cerita pewayangan, Semar itu putra Sang Hyang Tunggal. Dulu Sang Ismoyo Jati rupanya tampan, tapi setelah ditugaskan turun ke bumi berubah wujud rupanya jelek di jagat raya ini. Semar selalu menuntun menjadi pamong kepada satria yang berbudi luhur utama,” lanjut dia.

Ki Djoko memaknai 23 lukisan tersebut sebagai wujud keikutsertaannya menyambut 2023.

“Menyambut Tahun Baru 2023 mengadakan pameran lukisan berjumlah 23 buah lukisan Semar di sanggar. Kenapa jumlahnya 23, ya itu tahun 2023,” ucap dia.

Di samping menyambut Tahun Baru, Ki Djoko juga ingin kembali melestarikan kesenian Jawa, agar masyarakat luas mencintai serta menghargai kearifan lokal.

Ia berharap setiap pribadi manusia di bumi pertiwi bisa mencontoh sifat dan kelakuan Semar yang sabar, jujur, mengayomi rakyat, dan mengabdi dengan semangat pengabdian masing-masing.

“Kita semua mau mencontoh sifat dan kelakuan Semar yang sabar, jujur, mau mengayomi rakyat kecil, penuh pengabdian, memberi semangat untuk mengabdi kepada Tuhan, mengabdi kepada orang tua, saudara, tetangga, masyarakat, serta bangsa dan negara,” terangnya.

Pameran Eyang Ismoyo oleh Ki Djoko berlangsung hingga Sabtu (7/1/2023) mendatang. Lukisan yang dipamerkan berukuran variatif, terkecil 3 cm x 3 cm.

Ki Djoko pernah mendapat piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia ( Muri ). Ki Djoko mengaku telah menghasilkan 200 lukisan Semar.

“Sudah mengoleksi 200-an lebih lukisan Semar dari 2010 hingga sekarang,” ulas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya