SOLOPOS.COM - Seorang warga lansia, Ahmad Widodo, 63, menjadi peserta vaksinasi booster pertama yang disuntik Bupati Sragen di Sentra Vaksinasi Sragen, Selasa (18/1/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kerja keras harus dilakukan Pemerintah Kecamatan Kedawung, Sragen, untuk meyakinkan 239 warganya agar mau divaksin Covid-19. Sejauh ini, baru dua dari 239 warga Desa Pengkok, itu yang telah disuntik vaksin dosis pertama, lainnya belum. Pendekatan personal pun terus diupayakan.

Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, menjelaskan dua orang yang telah divaksin itu merupakan bagian dari keluarga besar lembaga pendidikan nonformal yang enggan divaksin. Mereka melakukan vaksinasi di puskesmas pembantu setempat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kemarin Kasat Intel Polres, puskesmas, pemerintah desa dan kecamatan sementara baru berhasil membujuk dua orang itu,” kata Nugroho saat ditemui wartawan, Senin (7/2/2022).

Baca Juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Sragen Tak Pengaruhi PTM 100 Persen

Ia mengatakan akan terus mengupayakan agar keluarga besar pengelola lembaga pendidin nonformal itu mau mendapat suntik vaksin. “Kami tetap yang terdepan untuk mengajak warga. Mereka merupakan warga Pengkok, kami ada datanya semua,” paparnya.

Nugroho menjelaskan warga tidak mau divaksinasi karena salah pengertian mengenai vaksin. Mereka menganggap vaksin tidak halal. Dia belum mengetahui dari mana 239 warga tersebut mendapat informasi bahwa vaksin tidak halal.

“Perbedaan pemahaman itu ya tetap kami harga, yang penting komunikasi dulu terus. Yang di pondok itu ada usia SD, SMP, SMA,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya