Soloraya
Jumat, 17 Februari 2023 - 11:09 WIB

243 Personel Cari Perempuan Ngargoyoso Karanganyar yang Hilang Setelah Longsor

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel gabungan pada Jumat (17/2/2023) melakukan pencarian satu warga Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang hilang saat terjadi longsor di desa setempat, Rabu (15/2/2023). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pencarian Suwarni, warga Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang hilang setelah terjadi longsor, melibatkan 243 personel gabungan berbagai unsur di Kabupaten Karanganyar, Jumat (2/17/2/2023). Saat ini pencarian difokuskan pada timbunan material tanah yang menutup jalan antardusun tersebut.

Pantauan Solopos.com, personel yang terlibat pencarian melakukan pemindahan material longsor menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul dan sekop. Sementara personel lain menjaga dan memantauan pergerakan tanah guna mengantisipasi terjadinya longsor susulan.

Advertisement

Humas posko Operasi Segorogunung, Yohan Tri Anggoro, mengatakan pencarian dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Pencarian akan dilakukan sepanjang cuaca bersahabat. “Kami sangat berharap korban segera ditemukan,” harapnya.

Sebelumnya diberitakan, Polres Karanganyar membuka operasi pencarian seorang warga Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, yang hilang bersamaan dengan terjadinya tanah longsor di desa tersebut, Rabu (15/2/2023). Warga tersebut seorang perempuan bernama Suwarni, 44.

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan operasi pencarian dibuka mulai Kamis (16/2/2023). Namun karena hari itu kondisi di wilayah Kecamatan Ngargoyoso terjadi hujan, pencarian akan dimulai Jumat ini.

Advertisement

“Setelah berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD Kabupaten Karanganyar, saya membuka operasi SAR Segorogunung untuk mencari salah satu warga yang hingga saat ini belum kembali ke rumah. Maka semua kegiatan pencarian dan evakuasi sudah satu komando,” ujar Kapolres di Segorogunung kepada wartawan melalui rekaman video Humas Polres.

Jerrold menjelaskan peristiwa longsor di Desa Segorogunung terjadi Rabu (15/2/2023) sekitar pukul 07.00 WIB. Sesaat sebelum itu, Suwarni tengah pergi ke ladang dan biasa melewati jalur yang longsor tersebut. Setelah longsor terjadi hingga pukul 17.30, Suwarno belum juga pulang.

“Salah satu ketua RW melaporkan kepada kepala desa bahwa salah satu warganya yang pergi berladang belum kembali. Lokasi ladangnya melewati lokasi longsor,” imbuh Kapolres.

Advertisement

Hingga pagi ini, Suwarni belum juga kembali. Upaya pencarian sudah dilakukan oleh semua elemen, namun belum juga membuahkan hasil. Bencana ini juga memutus salah satu jalan penghubung antardusun di desa setempat.

“Upaya yang sudah dilakukan, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, SAR, sukarelawan, pemerintah desa, dan warga sudah melakukan perbaikan jalur yang longsor sehingga jalan bisa dilewati. Kami juga berupaya mencari korban. Namun karena hujan, upaya ini dihentikan sementara. Dan mengingat ada laporan korban belum kembali, kami buka operasi SAR Segorogunung untuk mencari korban,” imbuh Jerrold.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif