Soloraya
Minggu, 10 Juli 2022 - 18:10 WIB

25 Hewan Kurban di Wonogiri Terinfeksi Cacing Hati

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Grafis/Galih Ertanto)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 25 hewan kurban di Kabupaten Wonogiri terinfeksi cacing hati. Hal itu menyusul dilakukannya pemeriksaan hewan kurban oleh petugas dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri sejak, Jumat (8/7/2022).

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kasi Kesmavet) Dislapernak Wonogiri, Prapto Utomo, mengatakan, jumlah temuan kasus itu hanya sementara, yakni hingga Minggu (10/7/2022) pukul 16.00 WIB. Ia mengaku masih menunggu pembaruan data yang dihimpun petugas di masing-masing sektor.

Advertisement

Kepada Solopos.com, Minggu, Prapto menerangkan temuan itu merupakan hasil pemeriksaan antemortem dan postmortem di Kabupaten Wonogiri bagian selatan.Hal itu seperti Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, dan Giriwoyo.

“Jumat sore kemarin, kebanyakan Wonogiri bagian selatan sudah banyak yang antemortem. Sabtu pagi sudah postmortem. Hasilnya tidak ada temuan kasus PMK tapi yang ada hanya temuan kasus cacing hati,” tuturnya.

Advertisement

“Jumat sore kemarin, kebanyakan Wonogiri bagian selatan sudah banyak yang antemortem. Sabtu pagi sudah postmortem. Hasilnya tidak ada temuan kasus PMK tapi yang ada hanya temuan kasus cacing hati,” tuturnya.

Menurut Prapto, cacing hati bukanlah penyakit baru. Setiap tahun sekali, kasus sapi terinfeksi cacing hati ditemukan di Kabupaten Wonogiri. Hal yang mesti diperhatikan ialah pada penanganannya.

Baca Juga: Iduladha, Warga Serbu Usaha Penggilingan Daging di Pasar Wonogiri

Advertisement

Selain temuan kasus cacing hati pada hewan kurban di Wonogiri, tambah Prapto, kasus sapi terpapar PMK dan mati mendadak juga ditemukan. Masing-masing jumlahnya hanya satu, yakni seekor sapi kurban terpapar PMK dan satu sapi mati mendadak.

Pada temuan kasus PMK pada hewan kurban, Prapto menyebut proses pemotongannya tetap dilakukan meski harus dengan syarat khusus. Pertama, sapi yang terjangkit PMK penyembelihannya ditempatkan di lubang tersendiri. Kedua, jeroan hewan kurban mesti dicuci di satu tempat dan tak diperbolehkan dicuci di aliran air karena berpotensi menularkan PMK.

“Secepat mungkin setelah disembelih harus segera dibagikan. Sebelum empat jam setelah pemotongan harus sudah dibagikan. Setelah itu masyarakat yang menerima juga kami edukasi bahwa daging dan jeroannya harus direbus terlebih dahulu kalau mau dimasak,” tambahnya.

Advertisement

Baca Juga: Begini Cara Memasak Daging Sapi agar Empuk

Salah satu temuan kasus sapi yang terkena cacing hati ada pada seekor sapi yang dikurbankan di Masjid Al Mukmin Polres Wonogiri, Minggu. Hal itu diketahui Subkor Keswan dan Pelayanan Dislapernak Wonogiri, Sunarno yang mengadakan postmortem di masjid tersebut.

“Kemarin [Sabtu] kami sudah melaksanakan antemortem pada hewan kurban di sini [Masjid Al Mukmin Polres Wonogiri]. Hasilnya semua dalam kondisi sehat. Lalu hari ini [Minggu] kami melakukan postmortem. Hasilnya, satu dari dua ekor sapi yang disembelih mengidap cacing hati,” kata Sunarno saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Atas temuan kasus itu, ia mengaku telah menyarankan agar membuang hati sapi yang terinfeksi cacing. Meski seperti itu, ia mengklaim daging sapinya tetap aman dikonsumsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif