SOLOPOS.COM - Makam di kawasan Depok, Banjarsari, Solo dibongkar dan jenasah didalamnya dipindahkan, Jumat (6/7/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Makam di kawasan Depok, Banjarsari, Solo dibongkar dan jenasah didalamnya dipindahkan, Jumat (6/7/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Jumlah kerangka jenazah di Tempat Pemakamam Umum (TPU) Depok belum teridentifikasi baik identitas maupun ahli waris mencapai 250 kerangka.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagian besar kondisi kerangka jenazah tertumpuk dalam satu makam. Selain itu, tidak ditemukan penunjuk identitas apa pun di sekitar makam. Kabid Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Bambang Jendro kepada Solopos.com, Jumat (4/1/2013), mengatakan pembongkaran makam Depok telah rampung sebelum akhir Desember lalu. Total jumlah kerangka jenazah yang berhasil dipindahkan mencapai 910 kerangka.

“Proses pembongkaran makam mulai dilaksanakan sejak pertengahan November dan rampung sebelum Desember lalu,” katanya.

Dia mengatakan proses pembongkaran makam dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Ahli waris pun, lanjut dia, bisa menyaksikan langsung proses penggalian makam hingga pemindahan ke lokasi baru. Pembongkaran makam ini dilakukan setelah digelar doa.

“Tidak ada yang kami tutup-tutupi. Proses terbuka, ahli waris bisa lihat sendiri. Dari penggalian, dimasukkan ke dalam peti jenazah hingga proses pemakaman di lokasi yang baru,” katanya.

Dia mengatakan relokasi makam tersebar di lima Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Pemkot Solo, yakni Pracimaloyo, Bonoloyo, Untoroloyo, Purwoloyo dan Daksinoloyo. Sesuai rencana bekas makam Depok digunakan untuk perluasan pembangunan Pasar Depok. Pihaknya mencatat 250 lebih kerangka jenazah belum teridentifikasi. Kerangka jenazah itu tak diketahui keberadaan ahli waris dan tanpa identitas alias no name.

Dia mengatakan menempatkan kerangka jenazah tanpa identitas dalam satu blok di dua makam, yakni TPU Untoroloyo dan Pracimaloyo. Kerangka jenazah ini tetap dimasukkan ke dalam masing-masing peti jenazah yang disediakan. Di lokasi makam baru, lanjut dia, ditulis catatan legenda relokasi makam. Seperti halnya lokasi makam sebelumnya di TPU Depok. Hal ini untuk mempermudah ahli waris jika mencari makam leluhur atau sanak saudaranya.

“Kami kan tidak tahu ahli warisnya siapa. Karena tidak ada identitas sama sekali. Jadi kami beri catatan perkiraan posisi lokasi makam di Depok berada di mana,” katanya.

Ketua Pelaksana CV Kinasih Pratama Persada selaku pemenang lelang relokasi makam Depok, Trihono Setyo Putro mengatakan telah melakukan koordinasi dengan RT/RW setempat untuk mencari keberadaan ahli waris bagi kerangka jenazah yang tak diketahui identitasnya. Pihaknya menyatakan telah menyerahkan seluruh berkas pelaksanaan pembongkaran makam ke DKP. Termasuk mengenai catatan kerangka jenazah yang belum teridentifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya