Soloraya
Kamis, 20 Juli 2023 - 11:29 WIB

27 Siswa SDN Madyotaman Solo Kirim Doa untuk Tragedi Kecelakaan KA Brantas

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - 27 siswa SDN Madyotaman Solo mengirim doa atas peristiwa kecelakaan yang melibatkan KA Brantas dan truk di Semarang belum lama ini. Para siswa berkumpul di Stasiun Solo Balapan, Kamis (20/7/2023). (Solopos.con/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 27 siswa SDN Madyotaman Solo mengirim doa dan turut berduka atas peristiwa kecelakaan yang melibatkan KA Brantas dan truk di Semarang pada Selasa (18/7/2023). Para siswa SD itu berkumpul di Stasiun Solo Balapan, Kamis (20/7/2023).

Berkumpul pukul 08.30 WIB, para siswa itu berjajar memanjatkan doa secara simbolis menghadap rel kereta. Para siswa yang memakai seragam pramuka itu membawa bunga bertuliskan Duka Kita Semua yang diserahkan kepada perwakilan Stasiun Solo Balapan.

Advertisement

 Guru SDN Madyotaman, Banjarsari, Kurlina, menyebut kunjungan para siswa ke tersebut untuk mendoakan pada tragedi kecelakaan kereta di Semarang. Dia berharap tidak ada lagi kejadian serupa dikemudian hari. “Semoga hari tidak ada tragedi seperti ini dan kita semua mendapat perlindungan,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Kamis (20/7/2023). 

Dia menyebut dengan mengajak siswa ke Stasiun Solo Balapan bisa menjadi edukasi agar para siswa mematuhi peraturan lalu lintas. Menurut dia, penting memberikan pemahaman tertib lalu lintas sedini mungkin.

Selain itu, pemahaman tentang tertib berlalu lintas diharapkan menjalar ke kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa terbiasa dengan perilaku disiplin dan tertib.

Advertisement

“Agar kami anak-anak generasi penerus ini juga dapat menjadi pelaku yang tertib di rel kereta api sebagai pengguna atau perangkat. Untuk itu kami berdoa bersama sama semoga kedepan kereta api semakin berjaya,” kata dia.

Wakil Kepala Stasiun Solo Balapan, Heru Sunandar, mewakili Manajer Humas Daerah Operasi Jogja KAI, Franoto Wibowo menyambut baik kegiatan tersebut.

“Semuanya datang untuk memberikan kepedulian dan doa agar perjalanan kereta api dapat berjalan lancar aman selamat sampai tujuan,” kata dia.

Advertisement

Kecelakaan kereta api di Semarang, menjadi refleksi bersama untuk taat dan tertib mematuhi rambu lalu lintas. Hal itu juga penting disampaikan kepada siswa melalui kegiatan sederhana dan menyenangkan.

“Memang perlu edukasi tentang tertib perjalanan kereta api di perlintasan, untuk lebih berhati hati lagi saat akan melewati pintu perlintasan,” lanjut dia.

Menurut dia, keselamatan tidak hanya menjadi tanggung jawab dari oprasional kereta api, tetapi juga masyarakat dengan tertib menaati peraturan lalu lintas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif