SOLOPOS.COM - Seorang dokter hewan menyiapkan vitamin sebelum memeriksa hewan yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Cisurupan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/6/2022). (Antara/Raisan Al Farisi)

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 270 ekor sapi di Kabupaten Karanganyar suspek terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dengan kasus kematian, tiga anak sapi alias pedet mati gara-gara PMK.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Siti Maesyaroh mengatakan ratusan hewan ternak sapi suspek PMK tersebar di enam kecamatan, yakni Tawangmangu, Jumapolo, Tasikmadu, Kebakkramat, Mojogedang dan Jaten.

Dibandingkan dengan jumlah populasi hewan ternak sapi di Karanganyar mencapai 7.000-an ekor, Siti mengatakan temuan kasus PMK yang ada dinilai relatif kecil.

“Persentasenya sangat kecil untuk kasus PMK. Jadi kami harap peternak jangan gelisah dan panik. Banyak sapi yang sembuh contohnya di Jumapolo,” kata Siti ketika dijumpai di rumah dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar pada Selasa (21/6/2022).

Baca Juga: Jelang Iduladha di Tengah Wabah PMK, Harga Hewan Kurban Tetap Naik

Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Karanganyar dalam mengatasi wabah PMK.

Selain memberikan bantuan obat-obatan, juga vitamin bagi peternak di Karanganyar.

Siti hanya meminta peternak tidak perlu resah dan panik menghadapi wabah PMK.

Yang terpenting, menurut dia, peternak melakukan karantina hewan ternaknya jika diketahui sakit dengan suhu tubuh diatas 39 derajat celcius dan mulut mengeluarkan air liur berlebih.

Karantina dilakukan untuk memisahkan ternak sehat dengan yang sakit.

Baca Juga: Menyebar di 19 Kecamatan, Kabupaten Grobogan Darurat Bencana PMK

“Kalau ada yang sakit langsung dikarantina. Jangan dicampur dengan yang sehat agar tidak menular. Lalu kasih obat-obatan dan vitamin,” katanya.

Dispertan PP Karanganyar kini tinggal menunggu vaksinasi ternak dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Vaksinasi untuk mengatasi wabah PMK secara simbolis telah dilakukan oleh Menteri Pertanian di Sukoharjo.

Diperkirakan vaksinasi massal hewan ternak baru akan dilakukan pada dua bulan ke depan.

Ihwal kasus kematian akibat PMK, Siti mengatakan sejauh ini terdapat tiga kasus. Tiga kasus kematian ini ditemukan pada anak sapi.

Baca Juga: Walah, Puluhan Sapi Tetap Diumbar Di TPA Putri Cempo Solo Meski Ada PMK

Anak sapi tersebut mati setelah induknya sakit dan tidak bisa menyusui.

Tiga kasus kematian ini ditemukan di wilayah Tasikmadu dan Jumapolo.

“Kami sekarang memberikan sosialisasi ke peternak kalau ada sapi yang sakit dan tidak bisa menyusui harus segera diberikan susu segar. Diberi sedotin,” katanya.

Peternak asal Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Giyatno menuturkan sejak wabah PMK melanda, harga jual sapi melorot. Saat ini harga jual sapi terus menurun.

Penurunan harga jual ternak tersebut mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta per ekor.

Baca Juga: Telanjur Banyak Kasus PMK, Pemkab Karanganyar Baru Tutup Pasar Hewan



Kondisi ini tak seperti pada umumnya menjelang Iduladha, dimana biasanya peternak panen rezeki.

“Kita sampai tidak berani membeli ternak baru. Kita openi yang ada ini,” ujarnya.

Peternak khawatir akan mengalami kerugian besar apabila mendatangkan ternak baru ditengah wabah PMK.

Saat ini terdapat 60 ekor sapi ternak di kandang komunal yang dikelolanya bersama 12 peternak lain. Kondisi ternak sapi tersebut sehat meski sebelumnya beberapa hewan ternaknya sakit.

Namun, kini sudah sembuh dengan pemberian vitamin dan obat-obatan oleh dokter hewan.

Baca Juga: Penjualan Sapi untuk Kurban di Karanganyar Tak Terdampak Wabah PMK

“Yang sapi sakit kita langsung karantina. Takut menular ke yang lain. Tapi alhamdulillah bukan sakit PMK,” tuturnya.

Dia mengatakan wabah PMK memengaruhi penjualan hewan ternaknya. Biasanya menjelang Iduladha, sapi ternaknya mulai laku terjual.

Namun, kini baru beberapa sapi yang laku terjual. Dia berharap wabah PMK bisa segera diatasi sehingga peternak tidak mengalami kerugian besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya