SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Sebanyak 28 hektare tanaman padi di tujuh kecamatan terancam gagal panen, lantaran serangan wereng menghebat dengan skala berat, yakni populasi wereng sekitar 75 ekor per rumpun.

Dinas Pertanian (Distan) Sragen kembali melakukan gerakan pembasmian wereng secara massal. Tujuh kecamatan yang dimaksud terdiri atas Kecamatan Sambungmacan, Kedawung, Gondang, Sidoharjo, Plupuh, Sukodono dan Masaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Distan Sragen Haryoto saat dihubungi Espos, Senin (31/1), mengungkapkan ratusan hectare padi sebelumnya mulai diserang dalam skala ringan. Namun serangan wereng pada pekan terakhir Januari ini, kata dia, terhitung serangan berat, populasi wereng bisa mencapai 75 ekor per rumpun. Padahal jika populasinya hanya 15-20 ekor per rumpun masih kategori serangan ringan.

“Sebanyak 28 hektare padi itu kemungkinan bisa gagal panen jika tidak segera ditangani secara serius. Kami terus melakukan gerakan massal pembasmian wereng. Hari ini (kemarin-red) aksi gerakan di wilayah Kecamatan Sidoharjo. Kami juga merencanakan dampak gagal panen atas serangan wereng itu,” tegas Haryoto.

Menurut dia, serangan itu masih bersifat parsial meskipun jumlahnya mencapai puluhan hectare. Antisipasi paling efektif, sambung dia, melalui pemutusan siklus wereng, yakni dengan cara mengubah pola tanam padi-padi-palawija, bukan padi-padi-pantun. Selain itu, lanjutnya, dengan pergiliran varietas padi dan pergiliran komoditas pertanian.

Upaya pembasmian wereng dengan pola lampu di tengah sawah seperti yang dilakukan di Desa Sidodadi, Masaran, bagi Haryoto hanya mampu mengurangi populasi. Jika lampu yang dipasang kurang terang, paparnya, maka wereng bisa lari ke lampu yang lebih terang. “Sistem pembasmian wereng itu memang merupakan terobosan baru. Kami yakin petani lebih tahu,” tandasnya.

Senada disampaikan anggota Dewan Suyanto saat ditemui Espos di Gedung Dewan. Puluhan hectare tanaman padi di sejumlah desa di tujuh kecamatan itu, menurut dia, memang terancam gagal panen. Bahkan ada yang sudah gagal panen. Dia meminta Distan segera membuat aksi gebrakan untuk antisipasi agar petani tidak rugi.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya