Soloraya
Senin, 2 Januari 2012 - 18:25 WIB

286 Hektare Tanaman Padi Terancam Puso

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok)

Ilustrasi (dok)

KLATEN--Tanaman padi seluas 286 hektare yang tersebar di 10 desa di Kecamatan Wedi, Klaten terancam puso karena tergenang air luapan dari empat sungai di sekitarnya.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (2/1/2012), 10 desa di Kecamatan Wedi yang lahan pertaniannya tergenang air itu meliputi Melikan, Dengkeng, Pesu, Tanjungan, Pasung, Brangkal, Jiwowetan, Sembung, Kadibolo, dan Pacing. Genangan air di area persawahan tersebut berasal dari luapan Sungai Dengkeng, Sungai Ujung, Sungai Birin, dan Sungai Slegrengan. Empat sungai itu meluap akibat intensitas hujan yang tinggi pada Minggu (1/1/2012) sore hingga malam.

“Tanaman padi pada lahan seluas 286 hektare itu baru berusia 30-40 hari. Sebagian kondisinya sudah rusak. Kalau tergenang banjir hingga tiga hari berturut-turut, tentu tanaman padi itu akan membusuk. Efeknya para petani bisa mengalami gagal panen,” ujar Camat Wedi, Endro Susilo.

Luapan air dari sungai-sungai itu juga sempat menggenangi sebagian permukiman warga. Akan tetapi, pada keesokan harinya air sudah mulai surut sehingga warga tidak perlu mengungsi. Hingga sore sekitar pukul 15.30 WIB, air masih menggenangi sebagian lahan pertanian seperti di Desa Pacing dan Melikan. Dua desa itu memang berada di kawasan dataran rendah sehingga kerap menjadi sasaran luapan banjir.

Advertisement

“Banjir yang menggenangi 286 hektare lahan pertanian itu merupakan banjir kiriman dari daerah lain seperti Kecamatan Gantiwarno. Ada tanggul sungai yang jebol di Gantiwarno. Daerah Wedi hanya terkena imbasnya,” terang Endro.

(JIBI/SOLOPOS/Muh Khodiq Duhri)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Klaten Puso Sawah Siaga Banjir
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif