SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menyeberang saat jam pulang kerja di salah satu perusahaan di Selogiri, Wonogiri, Selasa (21/11/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri mencatat setidaknya ada 29.547 tenaga kerja yang terserap di 491 perusahaan di Kota Sukses per Oktober 2023. Dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Wonogiri sekitar Rp2 juta, perputaran ekonomi dari para pekerja itu minimal Rp59 miliar per bulan.

Kepala Disnaker Wonogiri, Ristanti, saat ini perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja masih terpusat di dua kecamatan yaitu Ngadirojo dan Selogiri. Kebanyakan merupakan perusahaan garmen dan produsen pakaian.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ada sekitar enam perusahaan besar yang menyerap tenaga kerja sekitar 12.000 orang. Menurutnya, dengan asumsi setiap pekerja mendapatkan minimal Rp2 juta sesuai UMK Wonogiri, uang yang berputar dari enam perusahaan itu sekitar Rp24 miliar/bulan.

“Itu baru enam perusahaan, belum dihitung dari perusahaan lain di Wonogiri,” kata Ristanti saat ditemui Solopos.com di Kantor Disnaker Wonogiri, Selasa (21/11/2023).

Sementara data yang diperoleh Solopos.com dari Bidang Hubungan Industrial Disnaker Wonogiri, total jumlah perusahaan di Wonogiri dengan jumlah pekerja minimal 10 orang ada 491 perusahaan. Total tenaga kerja yang terserap di perusahaan itu mencapai 29.547 orang.

Dengan asumsi yang sama, para pekerja mendapatkan upah minimum senilai Rp2 juta, mereka berkontribusi pada perputaran ekonomi di Wonogiri dengan nilai total Rp59 miliar per bulan.

Meski belum menyebutkan angka pasti, Ristanti mengatakan pada 2024 UMK Wonogiri naik. Dia menyebut dengan kenaikan UMK, secara otomatis akan menaikkan perputaran ekonomi Wonogiri dari ribuan pekerja tersebut.

Ketua Serikat Pekerja Indonesia (SPSI) Wonogiri, Seswanto, mengatakan Dewan Pengupahan Kabupaten Wonogiri sudah mengadakan sidang untuk membahas usulan UMK 2024, Selasa (21/11/2023). Mereka menyepakati UMK 2024 naik 4% atau sekitar Rp79.000 jadi Rp2.047.000 dari UMK 2023 yang senilai Rp1.968.448,32. 

Salah satu pekerja di perusahaan garmen wilayah Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Ira Wulandari, menyampaikan sudah bekerja di perusahaan garmen tersebut selama beberapa tahun terakhir. Dia mendapatkan upah sedikit lebih besar dari UMK 2023.

Nilai UMK

Perempuan asal Kecamatan Jatisrono itu mengaku mayoritas uang gajinya dia belanjakan di Wonogiri. Dia memerinci untuk biaya operasional bekerja sehari-hari seperti transportasi, parkir, dan makan sekali butuh sekitar Rp800.000/bulan.

“Pengeluaran terbanyak itu sebenarnya untuk pulang-pergi kerja. Jadi saya seperti mencari uang untuk bekerja,” kata Ira saat dihubungi Solopos.com, Rabu (22/11/2023).

Ira mengatakan upah yang saat ini dia terima sebenarnya masih kurang untuk biaya hidup dia yang sudah berkeluarga dan memiliki dua anak usia SD. Meski suaminya juga mendapatkan upah dengan nilai hampir sama, hal itu dinilai belum cukup membiayai hidup empat anggota keluarganya.

Menurutnya, UMK Wonogiri seharusnya minimal Rp2,3 juta per bulan. Hal itu merupakan angka paling minimal dan dianggap cukup untuk membiayai satu orang di Wonogiri. Selama ini, Ira perlu bekerja lembur minimal 25 jam dalam sebulan untuk mendapatkan upah senilai itu.

“Ya saya terpaksa lembur biar upahnya cukup untuk biaya hidup keluarga dalam sebulan. Dengan begitu saja, setiap kali gajian, uang itu hanya lewat, tidak bertahan lama di tangan. Langsung untuk nyaur utang,” ungkap dia. 

Dia menambahkan biaya hidup di Wonogiri semakin tahun semakin naik. Sayangnya kenaikan biaya hidup itu tidak seimbang dengan kenaikan UMK tiap tahunnya. Ira yang pernah bekerja selama 10 tahun di Solo itu bahkan menyebut biaya hidup di Wonogiri justru lebih tinggi dibandingkan di Solo. 

Pekerja lain asal Ngadirojo, Lely, 24, mengaku mendapatkan upah dari hasil bekerja di salah satu perusahaan garmen di Ngadirojo sekitar Rp2 juta. Sebagai orang yang belum berkeluarga, upah itu dinilai masih cukup untuk biaya hidup sebulan di Wonogiri.

Tetapi dia tidak yakin upah itu bisa cukup ketika sudah berkeluarga. “Sekarang untuk bisa menabung saja, saya harus hemat betul,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya