Soloraya
Kamis, 27 Mei 2021 - 15:17 WIB

297 Pedagang di Bekas Pasar Darurat Delanggu Klaten Akhirnya Bersedia Direlokasi

Ponco Suseno  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bekas Pasar Darurat Delanggu, Kamis (27/5/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 297 pedagang di bekas Pasar Darurat Delangu di sekitar Lapangan Merdeka Delanggu akhirnya bersedia pindah ke pasar desa setempat, Kamis (27/5/2021). Sebelum bersedia direlokasi, ratusan pedagang yang sudah menempati pasar darurat lebih dari satu dekade terakhir tersebut selalu menolak saat ditawari pindah oleh pemangku kebijakan di Klaten.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pembahasan para pedagang dengan anggota musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Delanggu berlangsung di Aula Desa Delanggu, Kamis (27/5/2021) pukul 10.00 WIB.

Advertisement

Baca juga: Kisah 1 Keluarga Dapat Wangsit Jadi Penjaga Desa Tenggelam di Demak

Pembahasan selama satu jam tersebut menghasilkan keputusan sebanyak 297 pedagang di bekas Pasar Darurat Delanggu bersedia direlokasi.

"Sebanyak 297 pedagang itu ada yang lama dan yang baru. Dalam merelokasi, kami tak merugikan para pedagang. Kami juga memberikan pemahaman bahwa berjualan di atas trotoar menyalahi peraturan [Perda No.5/2008]. Kami pun tidak bertindak sewenang-wenang karena para pedagang sudah kami sediakan tempat di Pasar Desa Delanggu. Makanya, para pedagang seluruhnya setuju untuk direlokasi," kata Pelaksan Tugas (PLt) Camat Delanggu, Jaka Suparja, saat ditemui wartawan di Kantor Desa Delanggu, Kamis (27/5/2021).

Advertisement

Baca juga: Felicia Tissue Ungkap Kaesang Menghilang Dua Pekan Seusai Bicara Pernikahan 

Kepala Desa (Kades) Delanggu, Purwanto, mengatakan panitia atau pun pamong desa tak menarik biaya dalam merelokasi ratusan pedagang di bekas pasar darurat.

"Semua pedagang akan masuk ke Pasar Desa Delanggu tanpa terkecuali. Gratis semua. Nanti akan didata lebih lanjut. Fasilitas Pasar Desa Delanggu sudah komplet [dilengkapi listrik, area parkir, toilet, musala, tempat sampah, dan lainnya]," katanya.

Advertisement

Baca juga: Abrasi Pantura Menelan Jawa Tengah

Salah seorang pedagang di bekas Pasar Darurat Delanggu, Winarti, 71, mengaku siap untuk direlokasi ke Pasar Desa Delanggu. Hanya, waktu relokasi dilakukan saat pandemi Covid-19 sudah benar-benar berakhir.

"Kami tak masalah dipindah. Hanya, waktunya jangan sekarang. Waktunya jika virus corona sudah tidak ada. Tahu sendiri, situasi sekarang baru sulit karena masih ada pandemi Covid-19," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif