SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat isolasi pasien Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatatkan kasus kematian pasien positif Covid-19 dalam tiga hari terakhir berturut-turut. Padahal, fatality rate atau tingkat kematian akibat lonjakan Omicron dianggap jauh lebih rendah dibandingkan Covid-19 varian Delta.

Pada Jumat-Sabtu (18-19/2/2022), tercatat per hari ada dua orang meninggal, kemudian seorang lagi pada Minggu (20/2/2022). Sehingga total pasien Covid-19 meninggal pada bulan ini mencapai 14 orang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain jumlah kematian yang meningkat, Satgas Covid-19 Solo juga mencatatkan lonjakan kasus positif yang cukup signifikan. Jumlah kasus aktif di Kota Bengawan pada Minggu menyentuh 3.085 orang.

Baca Juga: Penghuni Tempat Isoter Solo Berkurang, Kasus Covid-19 Menurun?

Apabila direkap dari Selasa (1/2/2022), peningkatan kasus sebanyak 3.862 orang terjadi hanya dalam 20 hari. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan ada kenaikan 1.000 kasus hanya butuh waktu tiga hari.

“Kenaikan beberapa hari terakhir kan selalu di atas 200. Ini sudah diprediksi sebelumnya, tapi harapannya enggak sampai 6.000 sudah melandai. Kalau jumlah kesembuhannya naik, itu tandanya kasus mulai turun,” katanya dihubungi Solopos.com, Minggu sore.

Berdasarkan data pada Minggu, dari jumlah kasus aktif yang mencapai 3.085 orang, sebanyak 2.984 di antaranya menjalani isolasi mandiri. Ahyani menyebut lonjakan kasus bakal terus terjadi mengingat cepatnya persebaran varian Omicron.

Baca Juga: Kata Warga Solo soal Program Vaksinasi Covid-19 yang Dijalankan Gibran

Rumah Sakit Lapangan

Namun, kebanyakan tak bergejala atau bergejala ringan, sehingga mereka diperbolehkan isolasi mandiri di rumah, atau di tempat isolasi terpusat jika huniannya tidak memenuhi syarat. “Yang dikirim ke isoter dan dirawat inap ‘kan tidak banyak, artinya banyak yang ringan dan isolasi mandiri,” ungkapnya.

Kapasitas dua gedung isoter Kota Solo mencapai 122 orang. Kondisi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena sampai saat ini rumah sakit lapangan (rumkitlap) milik TNI di Benteng Vastenburg Solo belum bisa dimanfaatkan

Ihwal kasus kematian pasien Covid-19 yang terjadi tiga hari berturut-turut di Solo, Ahyani belum mendapatkan laporan apakah mereka sudah menerima vaksin atau belum. Namun, ia memastikan mayoritasnya adalah warga lanjut usia (lansia) berpenyakit komorbid (penyerta).

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Solo Tambah 432 Orang Sehari, BOR 71%

Ia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan secara ketat. Apabila mendapatkan kesempatan untuk vaksin, mereka diharapkan segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.

“Kami belum berencana melakukan pengetatan atau pembatasan, seperti penutupan jalan atau penutupan pasar. Kalau pembatasan jumlah peserta kegiatan masih dilakukan. Senin [21/2/2022] kami kembali mengevaluasi penanganan Covid-19,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut prediksi kenaikan kasus pada Februari dan Maret. “Saya sudah bilang, Februari dan Maret pasti kasus meningkat,” ucapnya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya