Solopos.com, KLATEN – Candi Sojiwan di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, bermantel selama tiga hari. Pemasangan penutup di Candi Sojiwan merupakan bagian latihan pengurangan risiko bencana alam terhadap candi.
Pelatihan dilakukan sejak Rabu (15/1/2020) dan berakhir Jumat (17/1/2020). Sebanyak 15 juru pelihara (Jupel) Candi Sojiwan dan candi di sekitarnya mengikuti pelatihan tersebut.
Pada hari pertama latihan, mereka memasang kain terpal hingga menutupi seluruh bangunan candi dari puncak pada ketinggian sekitar 30 meter.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng), Sukronedi, mengatakan pelatihan sebagai upaya mitigasi. Hal itu menyusul kawasan Prambanan berdekatan dengan wilayah lereng Gunung Merapi.
Saat Merapi erupsi, abu vulkanik kerap mengguyur wilayah Prambanan. Material muntahan erupsi itu mengancam ketahanan batu candi.
“Seandainya terjadi hujan abu dari Merapi, segera bisa dilakukan upaya penutupan agar abu tidak jatuh ke batuan candi,” kata Sukronedi saat berbincang dengan