SOLOPOS.COM - Mobil Toyota Innova berpelat nomor AD 1 A yang merupakan mobil dinas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Jl. Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Kamis (27/4/2023) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum memindahkan mobil dinasnya yang masih terparkir di barat Viaduk Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, hingga Sabtu (29/4/2023) atau hari ketiga.

Hal itu dilakukan lantaran masalah di kawasan Gilingan tersebut dianggapnya belum selesai. Ditanya wartawan sampai kapan meninggalkan mobil dinas di barat Viaduk Gilingann, Gibran belum memberikan jawaban pasti.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Soale wingi tak parani meneh, ono meneh [soalnya kemarin saya datangi lagi, masih ada persoalan],” kata Gibran ditemui di dekat kediaman Ketua DPC PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu.

Gibran mengatakan banyak kendaraan yang digunakan pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed diparkir di barat rel atau Viaduk Gilingan. Pagar kantong parkir ditutup untuk menutup parkiran mobil dan sepeda motor.

Gibran mengaku meninggalkan mobilnya karena warga yang menjadi juru parkir mengarahkan pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed melewati lokasi proyek pembangunan Viaduk Gilingan/jalur kereta api. Selain itu ada kejadian nuthuk tarif parkir di barat persimpangan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

“Itu juga nanti saya selesaikan satu per satu ya. Saya tahu kok. Warga juga inisiatif menjadi juru parkir kan ada aturannya ada karcis biar warga juga nyaman. Kasian niatnya pengunjung mau ibadah malah di itu ya,” ujarnya.

Langkah Gibran meninggalkan mobil dinasnya di barat Viaduk Gilingan mendapatkan dukungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

ernyata lagi di parkir di dekat Masjid Raya Sheikh Zayed karena ada salah satu inovasi, kehadiran itu [kepala daerah di wilayah bermasalah] dengan parkir di situ,” kata dia kepada Solopos.com di ISI Surakarta.

Menurut Sandi, Gibran memiliki kemampuan berinovasi menghadirkan supervisi dan regulasi dengan gaya meninggalkan mobil dinasnya di lokasi yang dianggap bermasalah. Kepemimpinan orang muda/milenial sangat menentukan pendekatan masalah terkait.

“Kalau kita kerasin tanpa memberikan alasan akhirnya ada penolakan. Ada pengertian dengan pendekatan humanis tentunya menyentuh jati dirinya dia karena dia ingin kotanya maju pasti masyarakat akan mendukung,” ujarnya.

Sandi menjelaskan pengalamannya ketika menjadi Wakil Gubernur Jakarta pernah mendapati masalah yang serupa yang dialami Gibran. Sandi datang menemui warga dan masyarakat mendukungnya.

“Jadi untuk parkir liar, dan kegiatan-kegiatan melanggar hukum [tarif parkir di luar ketentuan/nuthuk] semua pihak saling mengingatkan dan harus ada sanksi tegas,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya