SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS), BEREBUT KETUPAT--Pengunjung berebut ketupat pada puncak perayaan syawalan di Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Selasa (6/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Muhamad Khamdi)

Solopos.com, KLATENTradisi Grebeg Syawalan kirab gunungan ketupat di Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat bakal kembali digelar tahun ini. Rencananya, ada 20 gunungan ketupat yang diarak dan diperebutkan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, menjelaskan rencananya Grebeg Syawalan digelar pada Sabtu (29/4/2023). Sebanyak 20 gunungan ketupat bakal diarak dari pintu gerbang Bukit Sidoguro hingga ke kawasan panggung hiburan di bukit tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami akan kemas kegiatan tersebut agar bernuansa Jawa,” kata Nugroho saat ditemui di DPRD Klaten, Selasa (18/4/2023) malam.

Di lokasi akhir, gunungan bakal diperebutkan warga yang berdatangan. Selain itu, rangkaian kegiatan diisi dengan pentas tari serta panggung musik.

“Sebelumnya [Grebeg Syawalan] sudah tiga kali tidak digelar karena pandemi Covid-19. Jadi pada 2020, 2021, dan 2022 ditiadakan. Baru pada tahun ini rangkaian itu kembali diadakan,” kata Nugroho.

Grebeg Syawalan menjadi tradisi tahunan yang biasa digelar pada H+7 Lebaran. Rangkaian tradisi itu digelar sebagai upaya melestarikan warisan leluhur. Kegiatan itu juga menjadi sarana silaturahmi sekaligus sebagai ajang saling memaafkan.

Lokasi kegiatan berada di kawasan Bukit Sidoguro, destinasi wisata alam berupa perbukitan bersebelahan dengan Rawa Jombor. Destinasi wisata tersebut dikelola Pemkab Klaten.

Sidoguro sejak lama dikenal sebagai destinasi wisata ketinggian. Perbukitan kapur itu juga kerap disebut dengan Bukit Turis.

Lama tak terurus dan kondisi fasilitas mulai rusak, bukit itu mulai dibangun Pemkab pada 2019 mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Proyek penataan di kawasan bukit itu berlanjut pada 2020 hingga 2022.

Proyek penataan bikin kawasan bukit itu menjadi indah dengan berbagai spot selfie yang menawarkan panorama menarik. Salah satunya spot pohon buatan seperti Gardens by The Bay di Singapura.

Selain spot selfie, puncak Bukit Sidoguro dilengkapi kafe. Tak hanya buka dari pagi hingga sore, kawasan perbukitan itu dibuka hingga pukul 22.00 WIB. Alhasil, tak sekadar menikmati panorama dari puncak Bukit Sidoguro, pengunjung bisa menikmati suasana malam kawasan tersebut sembari ngopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya