Soloraya
Jumat, 2 September 2022 - 15:56 WIB

3 ODCB di Wonogiri Ini Berada di Atas Tanah Pemkab

Tim Solopos  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prasasti Nglaroh alias Watu Gilang Wonogiri. (Youtube)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri menyimpan 81 Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Puluhan ODCB itu tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Sukses.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di Disdikbud Wonogiri, sebanyak 81 ODCB di Wonogiri terdiri atas 74 objek yang tak terawat dan tujuh objek yang terawat. Dari 81 objek tersebut, belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai cagar budaya.

Advertisement

Terdapat beberapa bentuk benda cagar budaya di Wonogiri. Masing-masing berupa masjid, tugu, gedung, sekolah, petilasan atau makam, alun-alun (tanah lapang), dan saluran irigasi.

Di antara ODCB di Wonogiri berada di atas tanah milik Pemkab. Berikut tiga ODCB di Wonogiri yang berada di atas tanah Pemkab Wonogiri:

Advertisement

Di antara ODCB di Wonogiri berada di atas tanah milik Pemkab. Berikut tiga ODCB di Wonogiri yang berada di atas tanah Pemkab Wonogiri:

1. Prasasti Nglaroh

Baca Juga: Rahasia 2 Objek Diduga Cagar Budaya di Wonogiri Tetap Terawat hingga Sekarang

Prasasti Nglaroh, Watu Gilang, berlokasi di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri. Prasasti ini merupakan tempat bersejarah lantaran menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Batu tersebut memiliki lima lekukan pada permukaannya yang yang digunakan sebagai simulasi strategi perang gerilya dengan bantuan batu-batu lebih kecil.

2. Tugu Pusaka Selogiri

Baca Juga: Duh! Sejumlah Objek Diduga Cagar Budaya di Wonogiri Kondisinya Kian Tak Terawat

Tugu Pusaka yang bentuknya menyerupai Candi Sukuh di Karanganyar ini terletak di depan Kantor Kecamatan Selogiri. Tugu tersebut bukan sembarang bangunan.

Advertisement

Di dalamnya terdapat tiga pusaka peninggalan Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa sang pendiri tlatah Wonogiri. Tiga pusaka itu meliputi keris/duwung Kyai Karawelang, tombak Kyai Totog, dan tombak Kyai Jaladara/Baladewa.

3. Petilasan kaliwerak

Petilasan Kaliwerak berada di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Wonogiri. Lokasi Petilasan itu terletak sekitar 2 kilometer (km) dari arah belakang Pasar Wonogiri.

Baca Juga: Jejak Gua di Wonogiri Jadi Hunian Manusia Purba

Advertisement

Juru Kunci Petilasan Kaliwerak, Rongo Sadiono Hadi Wirtono, menjelaskan nama Kaliwerak bermula ketika penjajah Belanda yang berjumlah ratusan orang kliweran (berseliweran) mencari Radan Mas Said atau Pangeran Sambernyawa yang saat itu bersembunyi.

Selama hampir satu bulan penuh Belanda selalu kliweran mencari buronannya, Raden Mas Said.

“Pada saat itu dia [Raden Mas Said] bersama 20 pasukannya bersembunyi di tempat terbuka di bawah pohon. Namun, Belanda tidak melihatnya,” ujar Sadiono saat ditemui Solopos.com, di Petilasan Kaliwerak, Sabtu (18/7/2015).

Dia mengatakan akhirnya Belanda putus asa dan menarik pasukannya menuju Solo. Setelah mendapati Belanda menarik pasukannya, Raden Mas Said langsung pergi menuju ke Gunung Gambar Ngawen, Gunung Kidul, Yogyakarta lewat jalur pegunungan untuk menyusun strategi menyerang balik Belanda.

Baca Juga: Ini Fakta Menarik Masjid Tiban Wonokerso Baturetno Wonogiri

“Setelah peristiwa itulah warga menjadikan bekas tempat persembunyian Raden Mas Said itu menjadi Petilasan Kaliwerak yang dikenal sampai sekarang,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif