SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com) – Setelah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merapat ke Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mendirikan fraksi baru, giliran Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) menyatakan bergabung dengan PAN, Sabtu (6/8/2011). Bergabungnya PPRN ke PAN berdampak pada berkurangnya komposisi keanggotaan di Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB).

Surat pernyataan bergabungnya PPRN ke PAN diserahkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPRN Sragen, Yuni Astoro, kepada Sekretaris DPD PAN Sragen, Mahmudi Tohpati, di Ruang Komisi I DPRD Sragen, Sabtu siang. Surat No 013/DPD PPRN/VIII/2011 itu ditandatangani Yuni Astoro dan sekretarisnya. “Saya sengaja mengambil keputusan untuk bergabung dengan PAN karena ingin memberdayakan kader PPRN di parlemen. Selama bergabung dengan PKB dalam FPKB, saya merasa kader kami belum diberdayakan secara maksimal. Dengan bergabung dengan PAN dalam fraksi baru, ada harapan
kader kami diberdayakan semaksimal mungkin,” tukas Yuni Astoro saat dijumpai wartawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Yuni mengaku tidak ada komitmen sebelumnya dengan PAN, tetapi murni untuk pemberdayaan kader. Selain itu, ujarnya, untuk meningkatkan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) wakil rakyat. “Sejak awal tidak ada komitmen dengan PAN. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua DPC PKB. Selama ini kami juga tidak ada masalah dengan PKB,” tegas Yuni.

Sekretaris DPD PAN Sragen, Mahmudi Tohpati, menyambut baik niat PPRN bergabung dengan PAN. Dia mengaku sudah menerima surat dari PPRN untuk merealisasikan niatnya. Bagi Mahmudi, munculnya fraksi baru nanti akan mewarnai nuansa politik di DPRD Sragen. “Saya rasa ada persamaan nasib dan sepenanggungan atas munculnya fraksi gabungan ini. Kami baru merasakan ternyata bergabung dengan fraksi partai besar tidak menjamin aspirasi partai tersalurkan. Dengan pembentukan fraksi baru, kami akan lebih kritis terhadap semua kebijakan Pemkab Sragen. Kami tidak ada pembagian kekuasan dalam
internal fraksi,” aku Mahmudi.

Sementara, Sekretaris FPKB DPRD Sragen, Fatchurrahman, menyatakan FPKB tidak ada masalah bila PPRN keluar dari fraksi. Namun harus diingat, ulas dia, tentang komitmen yang dibangun antara PPRN dan PKB. Komitmen-komitmen yang dulu dibangun belum terwujud, urainya, harus diselesaikan dengan PKB.

“Pada dasarkan kami tidak masalah dengan keluarnya PPRN dari FPKB. Dulu pernah ada perjanjian tertulis antara PKB dan PPRN, komitmen itu yang saya maksud harus diselesaikan. Saya menengarai munculnya fraksi baru ini berkaitan dengan kondisi Sragen yang lagi gonjang-ganjing,” pungkasnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya