Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Sragen (Solopos.com) – Setelah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merapat ke Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mendirikan fraksi baru, giliran Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) menyatakan bergabung dengan PAN, Sabtu (6/8/2011). Bergabungnya PPRN ke PAN berdampak pada berkurangnya komposisi keanggotaan di Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB).
kader kami diberdayakan semaksimal mungkin,” tukas Yuni Astoro saat dijumpai wartawan.
Yuni mengaku tidak ada komitmen sebelumnya dengan PAN, tetapi murni untuk pemberdayaan kader. Selain itu, ujarnya, untuk meningkatkan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) wakil rakyat. “Sejak awal tidak ada komitmen dengan PAN. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua DPC PKB. Selama ini kami juga tidak ada masalah dengan PKB,” tegas Yuni.
Sekretaris DPD PAN Sragen, Mahmudi Tohpati, menyambut baik niat PPRN bergabung dengan PAN. Dia mengaku sudah menerima surat dari PPRN untuk merealisasikan niatnya. Bagi Mahmudi, munculnya fraksi baru nanti akan mewarnai nuansa politik di DPRD Sragen. “Saya rasa ada persamaan nasib dan sepenanggungan atas munculnya fraksi gabungan ini. Kami baru merasakan ternyata bergabung dengan fraksi partai besar tidak menjamin aspirasi partai tersalurkan. Dengan pembentukan fraksi baru, kami akan lebih kritis terhadap semua kebijakan Pemkab Sragen. Kami tidak ada pembagian kekuasan dalam
internal fraksi,” aku Mahmudi.
Sementara, Sekretaris FPKB DPRD Sragen, Fatchurrahman, menyatakan FPKB tidak ada masalah bila PPRN keluar dari fraksi. Namun harus diingat, ulas dia, tentang komitmen yang dibangun antara PPRN dan PKB. Komitmen-komitmen yang dulu dibangun belum terwujud, urainya, harus diselesaikan dengan PKB.
“Pada dasarkan kami tidak masalah dengan keluarnya PPRN dari FPKB. Dulu pernah ada perjanjian tertulis antara PKB dan PPRN, komitmen itu yang saya maksud harus diselesaikan. Saya menengarai munculnya fraksi baru ini berkaitan dengan kondisi Sragen yang lagi gonjang-ganjing,” pungkasnya.
trh