Soloraya
Rabu, 25 Maret 2020 - 10:47 WIB

3 Pasien Corona Meninggal di Solo Klaster Seminar Bogor, Ini Rinciannya

Redaksi Solopos  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Seorang pasien positif corona yang diisolasi RSUD Moewardi Solo meninggal dunia Selasa (24/3/2020) adalah warga Mojosongo, Solo. Pasien Solo ini diketahui merupakan klaster Seminar Bogor.

Pasien RSUD Moewardi Solo ini sebelumnya dikabarkan sempat membaik sebelum tutup usia. Dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, pasien ke-2 yang dirawat di RSUD dr. Moewardi ini menyusul rekan sekamarnya, pasien pertama, warga Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon yang meninggal pada Rabu (13/3/2020).

Advertisement

Masih Gendong Tanki Semprotan, Petani Sragen Meninggal di Sawah

“Ya [betul yang meninggal adalah pasien ke-2, warga Mojosongo],” kata Wahyuningsih, dalam layanan perpesanan Whats App kepada Solopos.com, Rabu (25/3/2020) pagi.

Pasien ke-2 Solo ini adalah rekan pasien pria 59 tahun yang meninggal dan positif corona. Pasien 2 Solo diisolasi di RSUD Moewardi Solo bersamaan dengan Pasien ke-1 Solo.

Advertisement

Pasien 2 Solo bersama Pasien 1 Solo menghadiri seminar di Bogor 25-28 Februari 2020. Saat berada di Bogor, Pasien 1 Solo dan Pasien 2 Solo berada di satu kamar. Keduanya juga dalam bus yang sama dalam perjalanan Solo-Bogor.

Imbas Corona, Haul Akbar Habib Abdul Qodir Assegaf Solo Ditiadakan

Pasien 2 Solo tinggal di Mojosongo, Solo, meski di KTP tercatat sebagai warga Kadipiro. Sebelum diisolasi di RSUD Moewardi Solo, Pasien 2 Solo ini terlebih dahulu dirawat di rumah sakit swasta lain.

Klaster Seminar Bogor di Solo Meninggal 3

Dengan ini maka sudah ada tiga kasus kematian pertama terjadi pada pasien RSUD dr. Moewardi Solo yang terkait dengan seminar di Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020 lalu. Kasus kematian pertama adalah pasien laki-laki berusia 59 tahun warga Magetan yang tinggal di Semanggi, Pasar Kliwon atau P1. Dia yang meninggal dunia pada Rabu (12/3/2020) lalu.

Advertisement

1 Lagi Pasien Positif Corona di RSUD Moewardi Solo Meninggal Dunia

Sedangkan pasien positif corona kedua yang meninggal dunia di Solo adalah P3, seorang perempuan 49 tahun warga, Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri. P3 meninggal dunia pada Selasa (17/3/2020). Dia juga ikut dalam rombongan ke seminar Bogor.

Saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona yang meninggal di RSUD Moewardi Solo bertambah menjadi tiga orang.

Nasib Buruh di Tengah Pandemi Corona, Harus Kerja Selagi Hidup

Advertisement

Daftar Kasus Positif Corona Solo

Berikut daftar kasus pasien positif corona di RSUD Moewardi Solo (termasuk 2 pasien meninggal dunia):

Imbas Corona, Haul Akbar Habib Abdul Qodir Assegaf Solo Ditiadakan

1. P1 (meninggal): laki-laki, 59, Semanggi-Pasar Kliwon --> klaster Bogor
2. P2 (meninggal): laki-laki, 58, Kadipiro, (tinggal di Mojosongo, Jebres) --> klaster Bogor
3. P3 (meninggal): perempuan, 49, Tawangrejo-Jatipurno-Wonogiri --> klaster Bogor
4. P4 (tur guide asal Bali): laki-laki warga Bali ada pekerjaan di Solo --> klaster belum diketahui
5. P5 (keluarga P2): perempuan, Mojosongo, Jebres
6. P6 asal Grogol, Sukoharjo (diumumkan positif, karyawan perusahaan leasing yang ikut outbound di Semarang dan terkait kasus positif corona di Banyumas)

Pemprov Jateng Akui Sulit Temukan

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) kesulitan mengungkap misteri penyebaran virus corona di seminar Kabupaten Bogor dan penyelenggaranya.

Advertisement

Di Solo setidaknya ada empat pasien yang dinyatakan positif Covid-19 yang memiliki keterkaitan dengan seminar tersebut. Dari empat itu, dua di antaranya meninggal dunia, sedang dua orang lainnya masih menjalani isolasi di RSUD Dr Moewardi Solo.

Karyawan Gojek Bersatu Galang Dana Bantu Driver Hadapi Corona

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Dinkes Jawa Barat (Jabar) terkait seminar itu. Hal itu dilakukan guna mengungkap berapa jumlah peserta asal Jateng yang ikut serta dan rawan terkontaminasi Covid-19.

Meski demikian, hingga kini Yulianto belum mengetahui data secara pasti. Ia juga mengaku kesulitan mengungkap awal Covid-19 itu menyebar di seminar Bogor itu dan penyelenggaraannya.

Corona Mewabah, Rangga Sasana: Bisa Diselesaikan oleh Sunda Empire

“Kita akui cukup sulit. Informasi dari Dinkes sana [Jabar], panitianya dicari juga sudah enggak ada. Kemungkinan panitianya [penyelenggara] enggak profesional. Saat dicari alamatnya, enggak ketemu,” tutur Yulianto saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Puri Gedeh, Kota Semarang, Kamis (19/3/2020) malam.

Advertisement

Tak hanya melibatkan peserta dari Solo dan Jawa Tengah, jejak virus corona klaster seminar Bogor juga muncul di Kalimantan Timur. Salah satu pasien positif corona di Kota Balikpapan diketahui merupakan satu rombongan dengan seorang pasien terinfeksi corona di Kota Samarinda. Hal itu telah diumumkan Gubernur Kaltim Isran Noor, Rabu (18/3/2020) malam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif