SOLOPOS.COM - Warung makan rica-rica daging anjing di Solo, Minggu (18/2/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Solo mencatat ada tiga pelaku usaha olahan daging anjing atau satai gukguk yang beralih menjual menu kuliner lain atas kesadaran sendiri.

Namun, hal itu tak bertahan lama. Mereka akhirnya kembali lagi berjualan kuliner olahan daging anjing. Kepala Bidang Veteriner Dispertan KPP Kota Solo Agus Sasmita menjelaskan tiga pelaku usaha itu berada di Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka berjualan olahan selain daging anjing namun hanya bersifat selingan pada tahun ini. “Sempat bakul tidak menjual daging anjing karena enggak ada pasokan. Itu kan pernah beralih ke rica-rica mentok,” katanya kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Agus menjelaskan usaha berjualan rica-rica mentok itu tidak berjalan mulus. Sampai dua bulan omzet pedagang di Solo tersebut tidak sebagus saat berjualan menu kuliner daging anjing atau satai gukguk, bahkan mereka merugi.

Menurut dia, pasokan daging anjing sempat berkurang setelah ada yang pemasok tertangkap polisi karena penyelundupan anjing di daerah lain. Selain sistem transaksi yang berubah dan pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada pasokan daging anjing.

Baca Juga: Soal Aturan Larangan Daging Anjing, Bagian Hukum Solo: Baru Didiskusikan

“Metodenya berbeda. Dulu bayar belakangan namun sekarang ada uang ada barang. Metode baru ini berpengaruh, pengiriman sesuai duit yang dipunya,” ungkapnya.

Antisipasi Rabies

Agus mengatakan pedagang itu kembali menjual menu kuliner olahan daging anjing atau satai gukguk di Solo. Pedagang olahan daging anjing yang dia temui itu mengaku sulit menjual daging selain anjing sehingga kembali berjualan olahan daging anjing.

“Solo sudah pernah mengalihkan usaha olahan daging anjing ke usaha lain. Yang sering saya temui itu rica-rica mentok,” paparnya.

Baca Juga: Solo Siap Larang Perdagangan Daging Anjing, Perda Segera Dibahas dengan DPRD

Sebelumnya, Agus mengatakan Pemkot Solo sudah tidak mengeluarkan rekomendasi pemasukan hewan khususnya anjing untuk konsumsi dari luar daerah. Hal itu sebagai salah satu upaya mengantisipasi persebaran penyakit rabies.

Agus mengatakan Dispertan KPP Solo menjalankan surat edaran dari Kementerian Pertanian terkait rekomendasi serta surat kesehatan lalu lintas anjing untuk konsumsi. Namun ia mengakui pedagangan anjing untuk konsumsi itu dilakukan secara diam-diam karena banyak jalur tikus.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Evy Nurwulandari menambahkan rekomendasi dan surat kesehatan dari dinas masih bisa dikeluarkan untuk anjing dalam rangka hobi atau piaraan, bukan untuk konsumsi. Jumlahnya tidak signifikan atau satu dua ekor saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya