Soloraya
Kamis, 25 Januari 2024 - 09:06 WIB

3 Pemancing Temukan Batu Diduga Umpak Kuno di Pinggir Bengawan Solo Sragen

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Komunitas Brandal Sukowati Sragen menunjukkan batu umpak bercap telapak macan yang ditemukan dekat penyeberangan kuno Bengawan Solo Dukuh Ngamban, Desa Gawan, Tanon, Sragen, Rabu (24/1/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Tiga pemancing yang juga anggota Komunitas Brandal Sukowati menemukan batu diduga umpak kecil dengan guratan berbentuk mirip telapak macan atau harimau di penyeberangan kuno Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Dukuh Ngamban, Desa Gawan, Tanon, Sragen, Rabu (24/1/2024) sore.

Ketiga penemu umpak itu adalah Ronggo Gupito, Kelik Emka, dan Cicuk Sugiyarto. Mereka menduga telapak macan dalam umpak itu menjadi simbol pasukan Pangeran Mangkubumi yang dikenal dengan nama Pasukan Kumbang Ambrok.

Advertisement

Umpak adalah alas tiang rumah yang biasanya terbuat dari batu atau batu sendi. Kelik Emka kepada Solopos.com, Kamis (25/1/2024), menyampaikan kronologi penemuan umpak itu. Awalnya, kata dia, Cicuk mengajak mancing di penyeberangan kuno Bengawan Solo yang kata orang banyak ikannya.

“Saya dan Ronggo datang bersama ke lokasi penyeberangan itu. Dalam perjalanan di pinggiran sungai itu, Ronggo tersandung batu. Ternyata batu itu berbentuk persegi. Setelah kami ambil batu itu berupa umpak zaman dulu. Di salah satu sisi umpak itu terdapat guratan yang mirip telapak macan,” kisah Kelik.

Umpak yang mereka temukan berukuran tinggi 14 cm. Sementara itu, ukuran persegi di bagian atas 9 cm x 10 cm. dan ukuran persegi di bagian bawah 12 cm x 13 cm. Di sisi bagian atas terdapat lubang persegi. Kelik menduga umpak itu sudah lama ada di lokasi itu dan dulu mungkin terdapat bangunan. “

Advertisement

Simbol telapak harimau itu kemungkinan kode tertentu yang membuat rumah atau sang pemilik rumah zaman dulu. Mitos yang berkembang katanya dulu ada harimau kombang atau macan kombang,” jelasnya.

Dia menjelaskan dalam beberapa babad tentang Perang Mangkubumen ada penyebutan pasukan yang mendukung Mangkubumi di Sukowati yang bernama Pasukan Kombang Ambrok. Dia mengatakan pasukan ini merupakan pasukan di baris depan yang siap menerkam mangsanya saat berperang.

Anggota Komunitas Brandal Sukowati Sragen, Ronggo Gupito, menduga umpak itu menunjukkan lokasi yang menjadi semacam markas atau posko para leluhur Brandal Sukowati pada era Keraton Pengging hingga Pajang. Dia menilai goresan yang mirip tapak macan itu ukuran sama dengan tapak macan asli.

Advertisement

“Kemungkinan memang telapak macan asli yang dicapkan atau dicetakkan pada batu umpak itu. Tokohnya siapa kurang tahu yang jelas seorang bajak sungai atau perompak Sungai Bengawan Solo. Lokasi penyeberangan kuno itu dalam prasasti zaman Majapahit dikenal dengan sebutan I Ngamban,” jelasnya.

Dia menduga masih ada umpak lain dan benda-benda pendukungnya yang tertimbun di lokasi itu. Dia mendengar lokasi itu hendak dibuat kandang babi. Dia menyayangkan kalau lokasi itu berubah fungsi menjadi kandang babi.

“Limbah kandang babi bisa mencemari Bengawan Solo. Kalau di situ ada temuan umpak, kemungkinan di lokasi dekat penyeberangan kuno itu dulunya situs tertentu. Kami berharap niat untuk membuat kandang babi bisa diurungkan,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif