SOLOPOS.COM - Tiga siswa dan guru pembimbing SMPN 2 Gemolong, Sragen, menunjukkan tinta hasil kreasi mereka di Setda Sragen, Kamis (25/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Limbah teh celup biasanya dibuang tidak bermanfaat. Namun, di tangan tiga siswa SMPN 2 Gemolong, Sragen, limbah teh celup itu bisa diubah jadi tinta. Inovasi para siswa itu diikutsertakan dalam lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2023 di Aula Oproom Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Tiga siswa kreatif itu adalah Azahra Anna Althafunisa dan Shaluna Putri Diva (Kelas VIIb) serta Asilah Nur Fadiyah (Kelas VIII H). Selama berinovasi, mereka dibimbing guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Sriningsih.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada Kamis (25/5/2023), mereka mempresentasikan inovasi mereka di hadapan tim juri yang terdiri atas lima orang, dua di antaranya profesor dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. “Temuan ini sebenarnya bagian dari kurikulum Merdeka Belajar. Anak-anak yang aktif, sedangkan guru perannya menginspirasi, memotivasi, dan menjadi teladan bagi siswa. Para siswalah yang didorong untuk kreatif dalam pembelajaran,” ujar Sriningsih saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Dia berkisah inovasi ini berawalnya saat siswa mencari referensi yang berkaitan dengan IPA untuk karya ilmiah. Mereka lantas menemukan informasi tentang teknik pembuatan tinta dari daun jambu. Sriningsih pun memberi ide untuk membuat tinta dari limbah teh menggantikan daun jambu. Setelah dicari referensinya ternyata ditemukan jurnal ilmiah tentang pembuatan tinta itu.

Puluhan Kali Gagal

“Pada Januari kami mencoba gagal. Februari mencoba lagi, gagal lagi. Anak-anak lebih dari 20 kali mencoba dan baru pada pertengahan Mei lalu berhasil menemukan formula untuk mendekati baik. Selama proses uji coba itu terus bertanya-tanya serta terus trial and error. Ternyata kuncinya mengurangi takaran cuka, yang awalnya 40 ml, menjadi 20 ml, dan terakhir hanya 15 ml,” ujarnya.

Tinta itu diuji coba ke spidol white maker dan ternyata berhasil. Hasil inovasi itu lantas diikutkan Lomba Krenova 2023 ini meskipun belum sempurna. Setidaknya tinta itu sudah bisa digunakan meskipun kepekatan warna hitamnya belum sempurna.

“Bagi guru, kami menitikberatkan pada kurikulum Merdeka Belajar. Anak tidak sekadar mempelajari teori tetapi bisa langsung uji coba,” jelasnya.

Salah satu siswa, Azahra, menerangkan limbah teh celup yang ia pakai bekas minuman guru di sekolah. Satu resep tinta membutuhkan lima kantung limba teh celup, dua gram tepung maizena, paku berkarat secukupnya, cuka 15 ml, dan 200 ml air.

“Semua bahannya murah. Semua direbus sampai mendidih dan menyisakan 100 ml air yang sudah berwarna hitam pekat. Air itu didiamkan 24 jam kemudian disaring dan airnya bisa digunakan,” jelasnya.

Azahra menamai produk tinta itu dengan nama Tili Tea atau Tinta Limbah Tea. Tinta itu dimasukan ke botol kemasan kecil bekas kemasan air zamzam kemudian diberi stiker. Produk tinta itu siap digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya