SOLOPOS.COM - Polres Sukoharjo saat memberikan keterangan pers mengenai rangkaian temuan potongan tubuh manusia di aliran sungai wilayah Solo dan Sukoharjo, di Mapolsek Grogol, Minggu (21/5/20230). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SOLO–Tiga kasus penemuan mayat di sungai menggemparkan warga di Soloraya dalam sebulan terakhir. Ketiganya meninggal dalam kondisi tragis.

Selain jasad korban dimasukkan ke karung dan dibuang ke Bengawan Solo, ada jasad korban yang dimutilasi atau dipotong per bagian dan dibuang di sejumlah sungai di perbatasan Solo-Sukoharjo, hingga penemuan jasad perempuan mengapung di Bengawan Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berikut rangkuman penemuan tiga mayat di sungai yang menggemparkan Soloraya dalam sebulan terakhir:

1. Mayat Guru MI Boyolali di Bengawan Solo

Joko Siswoyo, 23, seorang guru Olahraga MI Al-Islam 3 Ngesrep, Ngemplak, Kabupaten Boyolali menjadi korban pembunuhan sadis oleh dua orang yang diduga rekannya sendiri. Jasad Joko dibuang ke Bengawan Solo dan ditemukan seorang pemancing pada Kamis (4/5/2023) pagi.

Setelah melalui serangkaian penyelidikan polisi menetapkan dua tersangka, yakni Agung Nugroho, 20, warga Jagalan, Jebres, Solo yang ditangkap Jumat (5/5/2023) dan Gilang Adi Pratama, 26, warga Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar yang ditangkap Sabtu (6/5/2023).

pembunuhan karanganyar guru MI boyolali
Dua tersangka pembunuhan guru MI dihadirkan saat rilis kasus di Mapolres Karanganyar, Senin (8/5/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Aksi pembunuhan dilakukan karena persoalan utang pinjaman online (pinjol). “Pelaku Agung Nugroho meminjam nama korban untuk pinjol. Nilainya pinjaman Rp13 juta. Pelaku ini berjanji melunasi dengan mengajak korban ke suatu tempat,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy dalam rilis kepada wartawan di Mapolres Karanganyar pada Senin (8/5/2023).

Dalam menjalankan aksinya, pelaku bertemu korban, dan mencekik korban dari arah samping menggunakan lengan kanan.

Korban tak bisa bernapas sampai kejang-kejang. Tak sampai di situ, Agung menjegal kaki korban hingga terjatuh. Kemudian menyuruh Gilang untuk mengambil tongkat dan menganiaya korban beberapa kali.

Korban yang sekarat kemudian dimasukkan ke karung dan diisi tiga buah paving sebagai pembrat dan diikat menggunakan kawat. Para pelaku lantas membuang korban di Bengawan Solo tepatnya di wilayah Mojolaban.

Saat di Suruhkalang, korban sempat mengirimkan share location melalui WhatsApp (WA) kepada rekan indekosnya pada tengah malam. Namun sayangnya rekannya itu baru membuka keesokan harinya hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Bengawan Solo tepatnya Dukuh Dingin pada Kamis pagi.

2. Temuan potongan tubuh manusia di kali perbatasan Solo-Sukoharjo

Warga Solo dan Sukoharjo digemparkan potongan tubuh manusia di Kali perbatasan antara Solo-Sukoharjo di wilayah Grogol, Sukoharjo pada Minggu (21/5/2023). Penemuan itu berupa potongan tangan kiri. Selang beberapa jam kemudian ditemukan potongan kaki kiri di wilayah Palur, Sukoharjo.

Setelah itu ditemukan juga penemuan bagian tubuh manusia yang tak jauh dari lokasi pertama penemuan potongan tangan kiri. Kemudian ditemukan potongan tubuh lainnya di wilayah Pringgolayan, Serengan Solo. Pada Minggu (21/5/2023) sore warga di Mojo Kecamatan Pasar Kliwon juga digemparkan dengan penemuan potongan kepala manusia di kali perbatasan Solo-Sukoharjo. Total ada tujuh potongan tubuh manusia yang ditemukan dalam beberapa hari lalu.

Polisi merilis bahwa korban merupakan laki-laki berumur sekitar 40 tahun, perokok aktif, dan ada ciri tato gambar naga di punggung kanan dan lengan kanan.

Setelah serangkaian penyelidikan dan pengenalan sidik jari di seluruh tangan korban, polisi menyatakan korban merupakan Rohmadi, 50, warga Keprabon Wetan RT 002/RW 003 Keprabon, Banjarsari, Solo.

Temuan potongan tubuh manusia
Warga melihat proses evakuasi potongan tubuh manusia bagian badan yang ditemukan di aliran sungai wilayah Cemani, Grogol, Sukoharjo, Minggu (21/5/2023). (Istimewa).

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Iqbal Al Qudusy menjelaskan hal itu didasarkan pada pengenalan sidik jari dari seluruh jari baik kanan dan kiri korban. Selain itu juga didasarkan dari beberapa bukti lain, berupa gambar naga di tubuh korban.

“Dari hasil pengenalan sidik jari dan gambar naga di tubuh mayat, korban berinisial R, warga Keprabon Wetan, Keprabon, Solo,” ujar dia kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).

Saat ini, jelas Kabid Humas, polisi masih meminta keterangan dari sejulah pihak, keluarga, teman terdekat korban dan belum mengarah siapa yang melakukan pemotongan tubuh korban itu.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi juga menyatakan dari hasil analisis forensik Rohmadi merupakan korban mutilasi.

“Dari hasil forensik yang disampaikan oleb Kabid Humas Polda Jateng, bahwa itu merupakan korban dari mutilasi,” ujar Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi kepada wartawan, Rabu (24/5/2023) siang.

Beredarnya identitas korban mutilasi itu membuat Ratiman, 78, asal Kebumen melaporkan kehilangan anaknya, Rohmadi, ke Mapolsek Grogol, Sukoharjo pada Rabu (24/5/2023) malam.

Kuat dugaan, Rohmadi yang dilaporkan Ratiman adalah korban mutilasi yang kini diusut oleh aparat Polres Sukoharjo dan Polresta Solo.

Ratiman datang diantarkan salah satu kerabatnya asal Keprabon, Solo, Reno Andrianto, 37.

Kepada wartawan, Reno mengatakan kedatangannya di Mapolsek Grogol pada Rabu malam untuk melaporkan sanak saudaranya yang hilang.

“Saya mengantar adiknya mbah saya yang ada di Kebumen, bapaknya Mas Rohmadi. Ini baru melaporkan kehilangan tetapi belum tahu itu [terduga korban mutilasi] Mas Rohmadi benar atau bukan,” ungkap Reno saat dijumpai wartawan seusai melaporkan ke Mapolsek Grogol.

Ia mengungkapkan Ratiman kali terakhir bertemu dengan Rohmadi sekitar 10 tahun lalu. Keduanya sempat tak terhubung serta tak mengetahui kontak satu dengan lainnya. Bahkan ia menceritakan sempat dihubungi kepolisian wilayah Kebumen saat kabar identitas terduga korban mutilasi terungkap.

“Kemarin di kepolisian Kebumen menghubungi keluarga, kemudian mbah saya mengontak keluarga di Solo. [Memastikan] apa benar [Rohmadi berada] di indekosnya itu, terus dicari tidak ada. Sudah berusaha dicari tetapi tidak punya HP,” ungkap Reno.

Ia membeberkan Rohmadi memiliki ciri-ciri rambut ikal dengan mata sedikit melotot.

Sementara itu Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kapolsek Grogol AKP Marlin Supu Payu membenarkan ada seorang ayah yang melaporkan kehilangan anaknya.

“Ada bapak yang melaporkan anaknya hilang. Belum tahu [apakah terkait terduga korban mutilasi atau bukan]. Tetapi memang anaknya hilang sudah sekitar 10 tahun,” ungkap AKP Marlin.

Ia tak berani memastikan kehadiran Ratiman kaitannya dengan Rohmadi yang disebut-sebut sebagai terduga korban mutilasi.

“Kalau ada hubungannya belum tahu. Kami belum tahu. Nama mungkin masih bisa sama. Tapi mungkin yang dicari masih ada ya alhamdulillah,” ungkap AKP Marlin.



3. Penemuan jasad perempuan mengapung di Bengawan Solo

Warga Karanganyar digegerkan dengan penemuan jasad berjenis kelamin perempuan yang mengapung di Bengawan Solo, Kamis (23/5/2023) pagi . Penemuan jasad itu berada di aliran Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Jomboran RT 002/RW 007 Dusun Banaran, Desa Ngringo, Kabupaten Karanganyar.

Kadus Banaran, Guntoro, mengatakan penemuan mayat kali pertama ditemukan warga sekitar pada pukul 07.35 WIB. Saat itu warga tengah beraktivitas di sekitar sungai.

Penemuan Mayat di Bengawan yang Hebohkan Warga Karanganyar
Tangkapan layar saat warga melihat sesosok mayat di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Jomboran RT 002/RW 007 Dusun Banaran, Desa Ngringo, Kabupaten Karanganyar pada Kamis (25/5/2023). (Istimewa)

Warga melihat sesosok mayat mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo. Warga kemudian melaporkan temuan ke aparat desa setempat.

“Kami dapat laporan dari warga. Lalu kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan sukarelawan untuk ke lokasi,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis pagi.

Belum diketahui identitas jasad perempuan yang mengapung di Bengawan Solo tersebut. Namun saat ditemukan jasad perempuan itu mengenakan kaus berwarna hijau dan celana krem.

Relawan telah mengevakuasi jasad perempuan itu ke RSUD dr Moewardi Solo untuk identifikasi.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya