SOLO--Tiga titik drainase di wilayah Pasar Kliwon, Solo dalam kondisi memprihatinkan.
Ketiga titik drainase itu meliputi drainase di perempatan Baturono ke timur, drainase di pertigaan Poloharjo ke arah Jembatan Mojo dan drainase di Kenteng, di bawah tanggul Bengawan Solo.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kandungan walet atau sedimentasi di drainase tersebut cukup tinggi, sehingga drainase sebagai antisipasi banjir tak berfungsi maksimal. Pemerintah Kecamatan (Pemkec) Pasar Kliwon mengusulkan agar drainase di tiga titik itu dinormalisasi.
Pernyataan itu disampaikan Camat Pasar Kliwon, Heru Sunardi, saat dijumpai Solopos.com, Selasa (5/2/2013), di ruang kerjanya.
Menurut dia, normalisasi drainase itu menjadi prioritas pembangunan Pemkec Pasar Kliwon yang diajukan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) 2013.
Tingginya endapan sedimentasi di tiga titik drainase itu, kata dia, salah satunya dipicu kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengeruk endapan walet di depan rumah mereka masing-masing. Bila setiap warga di sekitar drainase bisa menjaga lingkungan, Heru optimistis endapan walet tidak sampai menganggu arus air saat hujan deras.
“Selain normalisasi drainase di tiga titik itu, kami juga mengusulkan pengadaan dua unit pompa air portabel. Pompa air itu nantinya dipasang di sebelah utara Jembatan Mojo dan di Kali Jenes, tepatnya di lingkungan RW 013. Pompa air itu digunakan untuk memompa air saat terjadi genangan, sehingga bisa mengantisipasi air masuk ke permukiman penduduk,” ujar camat.