Solopos.com, KLATEN—Sekitar 300 polisi dari jajaran Polsek dan Polres Klaten mengikuti latihan menembak di lapangan tembak Pusdiklatpur Rindam IV/Diponegoro, Wedi, Klaten, Selasa-Kamis (26-28/11/2013). Latihan itu digelar untuk mengasah kemampuan polisi dalam menggunakan senjata api.
Ketua pelaksana kegiatan, Kabag Sumda Polres Klaten, Kompol Jaka Wibawa, memaparkan latihan menembak itu merupakan agenda rutin tiap semester. Menurutnya, latihan menembak itu dibagi menjadi tiga gelombang, yakni mulai Selasa, Rabu dan Kamis. Pelatihan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Pada pelaksanaannya, peserta melakukan latihan tembak reaksi sebagai bentuk aplikasi di lapangan yang menuntut kecepatan dan ketepatan dalam menggunakan senjata. Masing-masing peserta mendapatkan sepuluh butir peluru, tiga peluru di antaranya adalah sebagai zero atau tidak dilakukan penilaian dan hanya sebagai pengukur arah tembakan.
“Sedangkan tujuh butir peluru lainnya akan mendapatkan penilaian. Peserta diminta menembakan tujuh butir peluru itu dalam tempo delapan detik,” paparnya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa.
Sementara, Kasubbag Humas Polres Klaten, AKP Sugiyanto, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, menambahkan dengan pelatihan menembak tersebut bisa mengasah keterampilan anggota.
“Kemampuan anggota dapat terasah dan mampu menggunakan senjata api sebagaimana mestinya. Selain itu, dengan latihan itu juga sebagai upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata oleh anggota,” tegasnya.
Dengan adanya latihan tersebut, sambung dia, akan akan ada evaluasi dan penilaian bagi anggota yang memiliki nilai di bawah ketentuan. Pasalnya, selain praktik menembak, anggota yang memegang senjata api juga wajib menjalani ujian psikologi yang diadakan rutin langsung dari Polda Jateng.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
