Soloraya
Senin, 28 Desember 2020 - 02:00 WIB

303 Keluarga Terdampak Pandemi Covid-19 Sragen Dapat Bantuan Getapak

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Sosial (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 303 keluarga terdampak pandemi Covid-19 Kabupaten Sragen mendapat bantuan program gerakan ketahanan pangan keluarga (Getapak).

Program itu diinisiasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Program ini juga mendapat dukungan Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen.

Advertisement

Covid-19 Solo Tambah 276 Kasus Dalam 4 Hari, 21 Orang Meninggal

Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan program getapak bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Menurut Ronny, program Getapak bersifat jangka panjang.

Advertisement

Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan program getapak bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Menurut Ronny, program Getapak bersifat jangka panjang.

“Jangka panjang berarti penerima dapat menikmati bantuan ini dalam waktu lama atau tidak sekali habis. Program Getapak menyasar warga terdampak pandemi dari 15 kabupaten/kota Indonesia. Sragen menjadi salah satu kabupaten yang mendapat bantuan Getapak,” terang Ronny kepada Solopos.com, Jumat (18/12/2020).

Hilang Kendali, Mobil Pajero Berpenumpang 6 Orang Terguling Di Tol Boyolali

Advertisement

Untuk melaksanakan program Getapak Sragen, MCCC Pusat telah membentuk tim dengan ketua Fatchur Rochman dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Sragen. Dalam melaksanakan tugasnya, ketua tim dibantu seorang tenaga admin dan dua orang fasilitator.

Viral! Ditegur Karena Tak Pakai Masker, Pria di Semarang Meludahi Petugas SPBU

Urban Farming

Ronny menjelaskan jenis kegiatan dalam program Getapak antara lain urban farming untuk 253 keluarga dan peningkatan produksi usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Advertisement

Urban farming bantuan untuk warga terdampak Covid-19 Sragen itu berbentuk kegiatan penanaman sayur mayur, budidaya lele, dan beternak ayam. Besarnya dana untuk kegiatan urban farming ini adalah Rp1,5 juta.

Uji Coba Flyover Purwosari Solo Berakhir, Kendaraan Nonmotor Jadi Bahan Evaluasi

Sementara kegiatan peningkatan produksi UMKM menyasar 50 keluarga. Masing-masing keluarga mendapat dana pendamping peningkatan produksi UMKM senilai Rp2 juta.

Advertisement

“Ada pula kegiatan berbagi bahan makanan. Ada empat tempat berbagi bahan makanan itu yakni Keluraran Sine, Kelurahan Nglorog dan dua titik Kelurahan Sragen Kulon. Kegiatan ini hasil kerja sama dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah [PRA] setempat,” jelas Ronny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif