Sukoharjo (Espos)–Sebanyak 75.605 keluarga atau 34% dari total 211.209 keluarga di Kota Makmur belum memiliki jamban. Jumlah tersebut adalah hasil pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) yang digunakan sebagai acuan pemberian stimulan bantuan jamban untuk 107 keluarga pada tahun ini.
Tiga kecamatan yaitu Bulu, Polokarto serta Gatak tercatat sebagai daerah dengan sanitasi terburuk lantaran banyak keluarga di sana yang belum memiliki jamban berdasarkan data tersebut.Kasi Penyehatan Lingkungan DKK, Suyadi mengatakan, sampai saat ini untuk kepemilikan jamban
keluarga memang masih terbatas.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Banyak keluarga di Sukoharjo utamanya yang statusnya keluarga miskin belum memiliki jamban pribadi. “Kalau daerahnya masuk perkotaan memang warganya biasa mengandalkan jamban umum. Namun kalau di pedesaan seperti di sini (Sukoharjo-red), mereka mengandalkan parit dan sungai untuk membuang kotoran. Jadi bukan WC umum,” terang Suyadi ketika dijumpai Kamis (5/8).
Sebelumnya, Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan DKK, Rustiningsih menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah memberi bantuan jamban kepada 107 keluarga. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk material berupa pasir, semen, dan kloset jongkok. Dengan adanya bantuan jamban gratis, Rustininingsih menambahkan, pihaknya berharap bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan keluarga terutama Gakin.
aps